Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Australia Harus Bayar Rp 300.000 untuk Surat Jalan ke Indonesia

Kompas.com - 14/05/2020, 20:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

SYDNEY, KOMPAS.com - Selama Mei 2020, Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang hendak pulang ke Tanah Air dengan tujuan akhir selain Jakarta, harus mengurus surat jalan dan membayar Rp 300.000.

Untuk mendapatkan surat keterangan jalan, WNI harus memintanya ke kantor perwakilan Indonesia terdekat dari kota mereka tinggal dan membayar biaya.

KJRI Sydney merupakan salah satu perwakilan yang menyampaikan perlunya surat keterangan tersebut di halaman Facebook pada Sabtu (9/5/2020).

"Apakah Anda mempunyai rencana untuk pulang ke Indonesia dalam waktu dekat (sampai 31 Mei 2020)?"

"Bagi WNI yang akan pulang ke Indonesia dan melanjutkan perjalanan domestik (bukan dalam rangka mudik) ada beberapa dokumen yang diperlukan pada saat kedatangan di Bandara Soekarno-Hatta," demikian unggahan KJRI Sydney.

Baca juga: Viral Foto Pasangan Telanjang pada Hari Berkebun Tanpa Busana di Australia

Biaya untuk mendapatkan surat keterangan jalan tersebut adalah 30 dollar Australia (sekitar Rp 300.000).

Lewat media sosial, beberapa WNI sudah menyampaikan keberatan mengenai biaya untuk mendapatkan surat tersebut.

"Keadaan sudah sulit karena Covid-19 ada yang mau pulang ke Tanah Air malah dipersulit suruh bayar pula. Pak Jokowi tolong dicek nih pelayanan ke warga Indonesia," tulis salah satu komentar.

"Kenapa tidak digratiskan saja bagi WNI? Kan sudah bayar pajak. Ini zaman susah Pak. You should have compassion," tulis yang lain.

"Negara hadir? Cuma surat keterangan dan banyak syarat masih juga harus bayar? Perlindungan di mana?" komentar lainnya yang dikutip ABC Indonesia.

Baca juga: Australia Minta Asal Usul Virus Corona Diselidiki, China Bekukan Impor Daging

"Bukannya dipermudah malah disuruh bayar"

Salah satu WNI yang juga mempertanyakan biaya untuk mendapatkan surat jalan tersebut adalah Satya Irfananda.

"Serius? Bukannya dipermudah dan dibantu, malah disuruh bayar $30," demikian tulis Satya di halaman Facebook KJRI Sydney.

Dalam percakapan dengan ABC Indonesia, Satya mengatakan pembuatan surat jalan itu harusnya gratis karena merupakan salah satu fasilitas kekonsuleran.

Satya yang baru saja menyelesaikan pendidikan kejuruan di salah satu TAFE di Sydney mengatakan, dia sebenarnya bermaksud pulang ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Kebetulan studi saya sudah selesai, dan merencanakan mau pulang. Tapi jadi tertunda karena pandemi Covid-19 ini."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com