Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mosi Tidak Percaya Mahathir pada PM Malaysia Diterima Parlemen

Kompas.com - 09/05/2020, 11:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Ketua Parlemen Ariff Yusof telah menerima mosi tidak percaya yang diajukan Mahathir Mohammad terhadap PM Malaysia Muhyiddin Yassin.

Mahathir telah mengajukan mosi tidak percaya itu dalam sepucuk surat tertanggal 4 Mei, yang dikirim ke Ketua Parlemen.

Di surat tersebut Mahathir menyatakan niatnya untuk mengajukan mosi, karena mengklaim Muhyiddin tidak memiliki dukungan mayoritas anggota parlemen untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Baca juga: Mahathir Akan Ajukan Mosi Tidak Percaya ke PM Malaysia di Parlemen

Dilansir dari The Business Times Jumat (8/5/2020), sidang parlemen Malaysia akan diadakan satu hari pada 18 Mei mendatang, namun partai-partai oposisi dan kelompok-kelompok hak asasi menyerukan sidang diperpanjang.

Pengunduran diri Mahathir Mohammad secara mendadak pada Februari menyebabkan runtuhnya pemerintahan yang dibentuknya usai menang pemilu 2018.

Muhyiddin Yassin yang telah lama mengabdi di pemerintahan Mahathir, kemudian naik menjadi PM Malaysia.

Baca juga: Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim

Ia didukung partai-partai politik utama yang kehilangan kekuasaan pada 2018. Mahathir menyebut tindakan Muhyiddin sebagai pengkhianatan.

Politisi berjuluk Dr M itu memprotes pengangkatan Muhyiddin, dan mengumpulkan tanda tangan dari anggota parlemen bahwa dirinya yang mendapat dukungan mayoritas. Namun itu semua sudah terlambat.

Beberapa minggu kemudian Mahathir mengatakan, koalisi oposisi - yang didukung sekitar 108 anggota parlemen dari total 222 - tidak memiliki cukup dukungan untuk menggantikan pemerintahan saat ini.

Baca juga: Kontak dengan Politisi yang Terkena Virus Corona, Mahathir Mohamad Mengarantina Diri

Mahathir yang sempat dilabeli pemimpin tertua di dunia dengan usia 94 tahun, terus kehilangan dukungan sejak saat itu.

Anwar Ibrahim, pesaing lamanya, menyatakan dialah pemimpin oposisi secara formal, bukan Mahathir.

Anwar yang pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Mahathir, pada April mengatakan bersedia menunda mosi tidak percaya untuk memastikan anggota parlemen dapat fokus membahas kebijakan mengatasi pandemi virus corona, dan menghidupkan lagi perekonomian.

Baca juga: Mahathir Tak Berencana Pensiun, Kritik Anwar Ibrahim Tidak Sabaran

Muhyiddin Yassin, sementara itu, berencana mengakhiri lockdown Malaysia yang telah berlangsung selama hampir 2 bulan.

Ia juga meluncurkan stimulus 60 miliar dollar AS (Rp 895,2 triliun) untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Muhyiddin Ajak Mahathir Bertemu, Mahathir Beri Satu Syarat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com