Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbuat dari Botol Plastik, Masker Ini Bantu Hilangkan Sampah di Laut

Kompas.com - 23/04/2020, 17:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah kelompok scuba diving di Amerika Serikat (AS) melakukan inovasi dengan mengubah sampah botol plastik menjadi masker.

Masker ini dibuat oleh Asosiasi Profesional Instruktur Selam (PADI), dalam kemitraan dengan Rash'R perusahaan yang menjual pakaian aktif ramah lingkungan.

Dilansir dari CNN Kamis (23/4/2020), masker-masker yang bisa dipakai berulang ini harganya 20,4 dollar AS (sekitar Rp 318.000) dan dilengkapi 5 filter pengganti.

Baca juga: Jadi Duta Safe Distancing Singapura, Pria Ini Lupa Pakai Masker Sehabis dari Toilet

Harga itu disesuaikan dari biaya yang diperlukan untuk membuat setiap masker, kata PADI di situs webnya.

"Kami tidak mencari untung dari produk ini," ungkap Lisa Nicklin wakil presiden pemasaran konsumen di PADI Worlwide kepada CNN.

"Kami organisasi yang penuh cinta kasih. Kami sangat peduli dengan lautan dan komunitas penyelam kami, jadi kami ingin bisa membantu dengan tulus dan kami tidak mendapat untung dari masa sulit ini."

Baca juga: Perangi Gelombang Ketiga Virus Corona, Singapura Wajibkan Warganya Pakai Masker

Masker dari sampah botol plastik ini bisa dipesan dengan cara pre-order, dengan 5 desain berbeda berdasarkan hewan laut seperti hiu paus, pari manta, dan hiu putih besar.

Ada juga masker yang dibuat khusus untuk anak-anak usia 4-10 tahun.

Dengan 15.000 masker sudah dipesan sebelumnya, PADI dan Rash'r kini harus segera meningkatkan produksinya untuk memenuhi permintaan.

Baca juga: Warga Telanjang Tak Pakai Masker di Tengah Virus Corona, Polisi Ceko Mengecam

"Kami tidak menyangka akan sepopuler ini," ujar Nicklin.

"Saya pikir (konsumen) hanya merasa itu adalah hal hebat dilakukan untuk lautan sambil juga membeli sesuatu yang mereka butuhkan."

Berdasarkan jumlah pesanan saat ini, inovasi botol plastik jadi masker telah membantu menghilangkan 1.267 pon (575 kilogram) limbah laut, menurut Nicklin.

Baca juga: Pria Ini Curi 200 Masker Bedah dan Klaim untuk Dibagikan pada Tunawisma

Pemerintah AS awalnya tidak menyarankan orang-orang membeli masker di awal pandemi, tapi kini menganjurkan masyarakat mengenakan masker di tempat umum.

Anjuran pemerintah Negeri "Uncle Sam" juga mencakup mempraktikkan social distancing sebanyak mungkin.

Nicklin melanjutkan, membeli masker yang dapat dipakai lagi seperti yang dijual PADI memungkinkan orang tetap melindungi diri mereka, di saat masker N95 dan masker bedah dipakai petugas kesehatan.

Baca juga: Menolak Pakai Masker dan Meludahi Penumpang, Wanita Ini Diborgol di Kereta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com