BEIJING, KOMPAS.com - China meminta AS untuk berhenti menyalahkan mereka atas wabah virus corona, seraya menyebut mereka juga adalah korban.
Juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang menyatakan, saat ini dunia harusnya bersatu, bukan malah menyalahkan atau meminta ganti rugi.
Geng mengatakan, komunitas internasional bisa mengatasi virus corona jika menyatukan tangan dan bekerja sama untuk membuat kebijakan.
Baca juga: Setelah China, 15 Negara Ini Juga Mulai Longgarkan Lockdown
"Menyerang dan mendiskreditkan negara lain hanya membuang waktu dan tidak akan menyelamatkan nyawa," kata dia dalam jumpa pers di Beijing.
Dia menyatakan dikutip SCMP Senin (20/4/2020), warga AS harus memahami bahwa musuh sebenarnya yang tengah mereka hadapi adalah Covid-19, bukan Beijing.
"China sudah diserang dan menjadi korban virus itu. Kami bukanlah penjahat, atau bertanggung jawab atas wabah ini," tutur Geng.
Komentar Geng terjadi setelah muncul seruan agar digelar penyelidikan internasional bagaimana penanganan Negeri "Panda" atas wabah.
Pertama kali merebak di Wuhan pada akhir Desember 2019, Covid-19 sudah menjangkiti lebih dari 2,4 juta dan membunuh 170.000 orang di seluruh dunia.
Baca juga: Di Tengah Sengketa, China Bangun 2 Distrik Baru di Laut China Selatan
Dalam konferensi pers Minggu (19/4/2020), Presiden AS Donald Trump menuturkan, dia sudah berbicara kepada Beijing terkait pengiriman tim pakar untuk menggelar penyelidikan.
Sehari sebelumnya (18/4/2020), dia memperingatkan Negeri "Panda" bisa menghadapi konsekuensi serius jika terbukti bertanggung jawab.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan