Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Belum Melambat, Inggris Perpanjang Lockdown 3 Minggu

Kompas.com - 16/04/2020, 16:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris pada Kamis (16/4/2020) rencananya akan memperpanjang lockdown selama 3 minggu.

Keputusan ini akan diumumkan seiring memuncaknya kasus virus corona, yang dikhawatirkan akan berujung pada jumlah kematian yang semakin banyak.

Dilansir dari AFP, Menteri Luar Negeri Dominic Raab akan bertemu dengan para menteri utama sebelum membuat pengumuman.

Baca juga: Keluar RS, PM Inggris Boris Johnson Lanjutkan Perawatan Covid-19 di Rumah

Raab merupakan pengganti sementara Perdana Inggris Boris Johnson saat ia dirawat akibat terjangkit virus corona.

Pemerintah juga mengatakan, dengan angka kematian mendekati 13.000 dan masih terus bertambah, sekarang belum saatnya untuk mencabut perintah untuk tetap di rumah yang diberlakukan sejak 23 Maret.

"Masih terlalu dini untuk melakukan perubahan," kata Sekretaris Kesehatan Matt Hancock pada televisi BBC pada Kamis (16/4/2020) jelang pertemuan kabinet dan komite khusus virus corona.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson: Saya Berutang Nyawa kepada Tim Medis NHS

"Ketika kita melihat perataan jumlah kasus, dan untungnya juga perataan jumlah kematian, itu belum menandakan mulai turun. Sejauh yang saya ketahui itu masih terlalu tinggi," imbuhnya.

Dia lalu mengatakan sebagian orang Inggris telah mengikuti aturan untuk tidak keluar, kecuali untuk berolahraga dan membeli barang-barang penting.

"Saya tidak ingin menyia-nyiakan semua upaya yang baik itu," kata Hancock, yang juga sempat tertular Covid-19 tapi pulih dengan cepat.

Baca juga: 19 Petugas Medis NHS Inggris Tewas akibat Virus Corona, Matt Hancock Minta Jangan Salahkan APD

"Sebab jika kita baru saja menerapkan semua langkah lalu virus ini akan merajalela sekali lagi, kita tidak akan membiarkan itu terjadi," lanjutnya dikutip dari AFP.

Hancock tidak mengatakan secara spesifik sampai kapan lockdown berlanjut, tapi hukum menyatakan bahwa tindakan tersebut harus ditinjau setiap 21 hari.

Kepala kantor medis Inggris Chris Witty pada Rabu (15/4/2020) mengatakan, wabah virus corona telah memuncak tetapi dia memperkirakan jumlah kematian juga masuh akan terus bertambah.

Kemudian Kementerian Kesehatan menunjukkan, 12.868 orang di rumah sakit Inggris sejauh ini telah meninggal, menjadikan Inggris salah satu negara yang paling parah terkena dampak Covid-19.

Baca juga: Wabah Covid-19, Seniman Inggris Buat Kolase Foto Tenaga Medis Sebagai Bentuk Apresiasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com