Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Paskah Tiba, Virus Corona Memberi 'Kepahitan' Pada Cokelat Belgia

Kompas.com - 10/04/2020, 22:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

Cokelat, bersama bir, wafel, dan keripik, adalah salah satu cita rasa khas Belgia. Sedangkan saat ini, toko-toko wisata dan toko oleh-oleh di bandara sangat terpukul, dengan lalu lintas turun hampir nol.

Namun demikian, penjualan daring terus meningkat, karena orang-orang Belgia menghibur diri mereka di rumah dengan camilan manis.

Produk-produk dari beberapa bintang cokelat seperti Pierre Marcolini sekarang hanya tersedia secara daring.

Baca juga: Akibat Covid-19, Paskah di Yerusalem Terasa Muram

Sementara jauh dari jalur wisata, di daerah perumahan yang tenang di selatan Brussels, produsen lokal seperti Jerome Grimonpon lebih tidak pasti.

Dalam kasusnya, dia membuka kembali tokonya satu minggu sebelum memasuki kondisi lockdown.

"Saya mendapat telepon dari para pelanggan yang mengatakan 'Kami butuh cokelat di saat-saat seperti ini! Paskah akan datang'," katanya, dia berdiri di tempat usaha jendela rumahnya dengan dua rekan kerja mengenakan penutup muka.

Semua tidak seperti sebelumnya, jam buka telah dikurangi dan pelanggan hanya diizinkan satu per satu dengan janji temu.

Pengiriman telah ditingkatkan. "Ada sedikit alasan untuk memperbaiki keadaan ini," katanya, menjelaskan bahwa penjualan di musim yang biasanya sibuk ini adalah sekitar setengah dari biasanya.

Tapi dia bisa mengandalkan dukungan warga lokal. "Orang-orang masih keluar dari waktu ke waktu untuk mendapatkan makanan, dan saya tidak jauh dari supermarket," katanya.

Ada dua klien yang menunggu di luar. Seorang Pegawai Negeri Sipil, Rita, datang dengan sepeda untuk mengambil pesanannya.

"Ketika Anda bekerja dari rumah, tentu senang memiliki kotak choccy di samping komputer. Ini membantu suasana hati lebih nyaman," katanya.

Baca juga: Jumat Agung dan Pekan Suci, Inilah Rangkaian Perayaan Paskah Umat Kristen dan Katolik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com