Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bilang Persediaan Penuh, Trump Kini Akui Kemungkinan Kekurangan Ventilator

Kompas.com - 06/04/2020, 08:17 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (4/4/2020) mengatakan kemungkinan adanya kekurangan pasokan alat ventilator yang cukup untuk warga AS di saat wabah virus corona melanda "Negeri Paman Sam" itu.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan CNN di Gedung Putih, Trump menjawab bahwa "ada kemungkinan" negaranya memasuki era kritis dalam perlawanan terhadap virus corona.

"Bisa saja. Maksud saya, bisa saja terjadi kekurangan, dan bisa jadi (Anda) memiliki beberapa yang terlalu melebih-lebihkan akan jumlah ventilator yang dibutuhkan," ujar Trump sambil merujuk pada jumlah ventilator di negaranya.

Sejauh ini setidaknya terdapat 305.820 kasus infeksi virus corona di AS dengan angka kematian mencapai 8.291 orang berdasarkan laporan Universitas Johns Hopkins.

Pada Sabtu (4/4/2020), sebanyak 27.867 kasus baru telah dilaporkan. Setidaknya, sebanyak 1.139 orang dinyatakan tewas.

Baca juga: Pria Ini Ditembak Mati di Filipina karena Remehkan Aturan Saat Wabah Virus Corona

Trump juga mengatakan (tanpa memberi contoh) bahwa dia percaya beberapa negara pernah meminta sejumlah alat ventilator dari sebenarnya yang mereka butuhkan.

Dia kemudian mengulangi pernyataannya bahwa pemerintah federal telah menyimpan ribuan ventilator yang bisa didistribusikan ke mana pun yang membutuhkan untuk penanganan kasus infeksi virus corona.

"Kami punya beberapa alat yang siap didistribusikan. Maksud saya, (jumlahnya) betul-betul seperti pasukan, dan siap untuk didistribusikan ke mana saja," ungkap Trump.

Padahal sebelumnya, Gubernur New York Andrew Cuomo mencatat kekurangan ventilator di persediaan negara bagian New York.

Dia mengatakan, pihak negara bagian telah memesan 17.000 ventilator, jumlah yang signifikan melebihi apa yang telah diberikan pemerintah.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Taiwan Tawarkan Bantuan Medis, China Marah | Kakek Ini Alami Wabah Flu Spanyol, 2 Perang Dunia, dan Wabah Corona

"Terkait alat ventilator, kami telah memesan sebanyak 17.000 ventilator. Untuk memberikan pandangan seberapa banyak 17.000 alat itu, (sementara) persediaan negara bagian hanya sekitar 10.000 ventilator untuk negara. Kami memesan 17.000 hanya untuk New York. Ketika kami memesan ventilator, kami juga yang bayar," kata Cuomo.

"Jadi percayalah, situasi keuangan negara ini, kami tidak berniat menghabiskan sepeser pun uang yang tidak perlu kami keluarkan. Kami telah memesan ventilator dan bahkan membayarnya. Pesanan itu tidak pernah datang, situasinya akan beranjak menjadi situasi seperti di China," ujar Cuomo lagi.

Dia juga mengklarifikasi bahwa New York telah menerima beberapa ventilator, tetapi tidak sebanyak itu (17.000 ventilator).

"Kami masih mengumpulkan alat karena belum mencapai puncak wabah," jelas Cuomo.

Baca juga: Putin Lanjutkan Karantina Seminggu, Kremlin Bantah akibat Kontak dengan Dokter Positif Corona

Presiden Trump juga menambahkan bahwa mereka bisa memindahkan ventilator dari tempat-tempat yang tidak terlalu terdampak virus ke area yang paling terdampak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com