Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Bilang Persediaan Penuh, Trump Kini Akui Kemungkinan Kekurangan Ventilator

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (4/4/2020) mengatakan kemungkinan adanya kekurangan pasokan alat ventilator yang cukup untuk warga AS di saat wabah virus corona melanda "Negeri Paman Sam" itu.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan CNN di Gedung Putih, Trump menjawab bahwa "ada kemungkinan" negaranya memasuki era kritis dalam perlawanan terhadap virus corona.

"Bisa saja. Maksud saya, bisa saja terjadi kekurangan, dan bisa jadi (Anda) memiliki beberapa yang terlalu melebih-lebihkan akan jumlah ventilator yang dibutuhkan," ujar Trump sambil merujuk pada jumlah ventilator di negaranya.

Sejauh ini setidaknya terdapat 305.820 kasus infeksi virus corona di AS dengan angka kematian mencapai 8.291 orang berdasarkan laporan Universitas Johns Hopkins.

Pada Sabtu (4/4/2020), sebanyak 27.867 kasus baru telah dilaporkan. Setidaknya, sebanyak 1.139 orang dinyatakan tewas.

Trump juga mengatakan (tanpa memberi contoh) bahwa dia percaya beberapa negara pernah meminta sejumlah alat ventilator dari sebenarnya yang mereka butuhkan.

Dia kemudian mengulangi pernyataannya bahwa pemerintah federal telah menyimpan ribuan ventilator yang bisa didistribusikan ke mana pun yang membutuhkan untuk penanganan kasus infeksi virus corona.

"Kami punya beberapa alat yang siap didistribusikan. Maksud saya, (jumlahnya) betul-betul seperti pasukan, dan siap untuk didistribusikan ke mana saja," ungkap Trump.

Padahal sebelumnya, Gubernur New York Andrew Cuomo mencatat kekurangan ventilator di persediaan negara bagian New York.

Dia mengatakan, pihak negara bagian telah memesan 17.000 ventilator, jumlah yang signifikan melebihi apa yang telah diberikan pemerintah.

"Terkait alat ventilator, kami telah memesan sebanyak 17.000 ventilator. Untuk memberikan pandangan seberapa banyak 17.000 alat itu, (sementara) persediaan negara bagian hanya sekitar 10.000 ventilator untuk negara. Kami memesan 17.000 hanya untuk New York. Ketika kami memesan ventilator, kami juga yang bayar," kata Cuomo.

"Jadi percayalah, situasi keuangan negara ini, kami tidak berniat menghabiskan sepeser pun uang yang tidak perlu kami keluarkan. Kami telah memesan ventilator dan bahkan membayarnya. Pesanan itu tidak pernah datang, situasinya akan beranjak menjadi situasi seperti di China," ujar Cuomo lagi.

Dia juga mengklarifikasi bahwa New York telah menerima beberapa ventilator, tetapi tidak sebanyak itu (17.000 ventilator).

"Kami masih mengumpulkan alat karena belum mencapai puncak wabah," jelas Cuomo.

Presiden Trump juga menambahkan bahwa mereka bisa memindahkan ventilator dari tempat-tempat yang tidak terlalu terdampak virus ke area yang paling terdampak.

"Yang kami lakukan adalah kami telah memiliki rencana yang sangat baik untuk mengambil beberapa (alat ventilator) dari beberapa area, meski kami punya 10.000 (alat). Kami juga mengambil (alat) itu dari beberapa area yang tidak terlalu terdampak hari ini untuk beberapa wilayah yang lebih terdampak," ungkap Trump.

Menurut Trump, banyak rumah sakit di AS yang mempunyai kesempatan mendapatkan ventilator dan malah menolak ventilator itu sehingga mereka bisa menghabiskan uangnya untuk hal lain dengan cara tertentu.

"Saya mengerti itu karena siapa lagi yang memikirkan hal semacam itu? Itu bukan hal yang perlu dikritik!" kata Trump.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, pasokan alat termasuk ventilator adalah alat yang diprioritaskan untuk beberapa tempat yang terdampak akan virus corona.

"Tim kami dari FEMA telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan para gubernur, pejabat kesehatan negara bagian, dan rumah sakit setempat," kata Pence.

"Mereka fokus pada prioritas kami. Kami akan memilih area metro New York yang meliputi New Jersey dan Connecticut. Kami juga fokus pada area metro New Orleans di Louisiana, fokus pada Detroit dan Chicago," ucapnya.

"Area-area itu terdapat kasus yang meningkat secara signifikan. Pasokan alat pun melonjak (permintaan), khususnya ventilator, tetapi semua alat pelindung diri (APD) berasal dari FEMA ke daerah-daerah itu," tambah Pence.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/06/081700470/sempat-bilang-persediaan-penuh-trump-kini-akui-kemungkinan-kekurangan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke