KOMPAS.com - Penggunaan robot di bidang medis semakin gencar dilakukan, saat wabah virus corona melanda dunia.
Sejumlah "pasukan robot" dikerahkan tidak hanya untuk membantu staf medis, tapi juga menangani pasien bahkan sampai memastikan warga tidak melanggar aturan lockdown.
China misalnya, yang mengerahkan robot, telemedicine, dan teknologi lainnya untuk melawan virus corona.
Baca juga: Foto-foto Wisuda Online dan Pakai Robot di Jepang
Negeri "Panda" beserta Spanyol memakai drone untuk memantau warga saat lockdown.
Sementara itu Korea Selatan memakai drone untuk menyemprotkan disinfektan di kota Daegu. Cara ini juga dipakai Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian pada awal Maret, China mendirikan rumah sakit lapangan yang dikelola oleh robot di Pusat Olahraga Hongshan, Wuhan.
Bernama Smart Field Hospital, fasilitas ini adalah proyek yang melibatkan Rumah Sakit Wuhan Wuchang, China Mobile, dan CloudMinds, pembuat sistem cloud robotics yang berbasis di China dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Cegah Corona, Kampus di Jepang Ini Bikin Wisuda Online dan Pakai Robot
Dilansir dari CNBC, CloudMinds mengerahkan lebih dari 100 robot yang dibagikan ke rumah sakit, hotel, dan sekolah.
Smart Field Hospital adalah uji coba yang bertujuan mengurangi beban kerja tenaga medis yang kelelahan, meski wabah virus corona telah melambat di Negeri "Tirai Bambu".
Robot-robot untuk keperluan lain juga dikerahkan China, antara lain untuk menyediakan makanan, minuman, dan obat-obatan ke pasien.
Mereka menjalankan tugasnya tanpa ada risiko tertular virus corina, tidak seperti jika dilakukan manusia.
Informasi dan hiburan berupa tarian juga diperagakan oleh robot di China.
Lalu ada UVD Robots buatan Denmark, yang ratusan unitnya sudah diekspor ke Wuhan, Roma, dan Veneto di Italia.
Setelah memetakan lingkungan seperti koridor rumah sakit dan kamar pasien, mereka bergerak secara mandiri dipandu oleh radar berupa laser