Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Beri Penghormatan bagi Korban Meninggal Covid-19: Saat Sirene Berbunyi, Saya Menangis

Kompas.com - 04/04/2020, 19:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIJING, KOMPAS.com - China menggelar hari berkabung nasional sebagai penghormatan bagi setidaknya 3.335 korban meninggal Covid-19, termasuk 13 tenaga medis.

Sirene berbunyi nyaring di kota besar seantero negeri selama tiga menit pada pukul 10.00 waktu setempat, Sabtu (4/4/2020) sebagai sinyal mengheningkan cipta..

Selama waktu itu, mobil, kapal, dan kereta berhenti, serta membunyikan klakson. Segala pertunjukan hiburan juga dihentikan.

Baca juga: China Terdiam 3 Menit, Mengheningkan Cipta untuk Korban Virus Corona

Masa berkabung itu kebetulan juga bertepatan dengan Festival Qingming, yakni momen di mana publik mengunjungi makam leluhur atau kerabat mereka.

Di sana, mereka membakar benda yang disebut sebagai "uang roh", dan menyapu makam sebagai tanda penghormatan bagi yang telah tiada.

Dalam salah satu puisi paling terkenal yang menggambarkan Festival Qingming, pujangga China bernama Du Mu menulis demikian: "Hujan gerimis turun seperti air mata pada hari perkabungan, hati para peziarah pun surut dalam kekecewaan."

Publik setempat menuturkan hampir setiap tahun, perhelatan festival itu selalu terjadi dalam suasana kelabu seperti langit mendung.

Tahun ini, mereka merayakan festival tersebut dalam suasana yang "lebih terkoyak" karena terjadi di tengah pandemi virus corona.

Di Wuhan, episentrum Covid-19 yang terjadi sejak akhir Desember 2019, lampu lalu lintas menyala merah selama tiga menit.

Baca juga: Surat Terbuka Akademisi: Ajak China dan AS Bersatu Kalahkan Virus Corona daripada Saling Tuding

Kemudian upacara peringatan bagi korban meninggal diadakan di taman yang berdekatan dengan Sungai Yangtze, dilaporkan Al Jazeera.

Gambar yang beredar memperlihatkan setiap orang membungkuk, menundukkan mata, dan menutup mata selama sirene berbunyi.

"Bagi kami manusia, ritual ini sangat dibutuhkan," kata Luo Qiang, warga Wuhan. "Untuk lebih dekat, untuk lebih mengenangnya di hati," lanjut dia.

Dia menuturkan ketika sirene berbunyi, dia menuturkan hampir mustahil untuk tidak mengingat kehidupan yang terenggut karena wabah.

Luo mengatakan, dia mengubah avatar di Weibo seperti yang sudah dilakukan netizen, sebagai bentuk penghormatan bagi mereka yang sudah tiada.

Baca juga: Hormati Pejuang Virus Corona yang Gugur, China Adakan Hari Berkabung Nasional

"Sebuah hari keputusasaan"

Di ibu kota China, Beijing, bendera dinaikkan setengah tiang di tengah Lapanga Tiananmen, dengan sirene terus berbunyi di semua penjuru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com