Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Migran di India Disemprot Disinfektan, Netizen: Kalian Ingin Bunuh Corona atau Manusia?

Kompas.com - 31/03/2020, 16:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Netizen mengungkapkan kemarahan setelah sekelompok pekerja migran di India disemprot disinfektan di tengah wabah virus corona.

Berdasarkan video di media sosial, mereka yang disemprot diyakini hendak menuju Bareilly, kota yang berlokasi di Negara Bagian Uttar Pradesh.

Para pekerja migran itu termasuk dalam jutaan masyarakat yang memilih mudik, setelah India menerapkan lockdown selama tiga pekan.

Baca juga: Virus Corona, Warga Desa di India Terpaksa Isolasi Diri di Atas Pohon

Keputusan warga yang memilih mudik menimbulkan kekhawatiran. Sebab, mereka bisa menyebarkan virus corona sesampainya di kampung halaman.

Dalam video yang diunggah jurnalis Times of India, Kanwardeep Singh, di Twitter, nampak sekelompok orang dikumpulkan di satu sudut jalan.

Dilansir BBC Selasa (31/3/2020), orang-orang berpakaian hazmat menyemprotkan apa yang disebut Singh sebagai "cairan kimia" ke tubuh pemudik.

"Siapa yang kalian coba bunuh? Corona atau manusia? Pekerja migran dan keluarganya dipaksa bermandikan cairan kimia saat hendak masuk ke Bareilly," kata Singh.

Dalam versi lengkap video itu, ada petugas yang berteriak melalui megafon, memerintahkan agar kelompok tersebut menutup mata dan mulut mereka.

"Tutuplah mata anak dan juga Anda sendiri." Demikian teriakan yang diberikan oleh petugas itu dalam video lain yang beredar.

Komisi kehakiman Bareilly menyatakan, video itu kini mereka tengah selidiki, dengan pekerja migran yang terpapar tengah mendapat perawatan.

Dalam keterangan yang dipaparkan di Twitter, komisi kehakiman berkilah awalnya mereka hanya meminta perusahaan daerah dan dinas pemadam kebakaran menyemprot bus.

Baca juga: Akibat Lockdown, Banyak Orang India Tak Sanggup Bayar Kontrakan

"Tetapi karena begitu antusias, mereka menyemprot para pekerja tersebut," ujar komisi kehakiman. Video itu langsung memantik kemarahan netizen.

Banyak warganet mempertanyakan apakah pemerintah juga memberikan disinfektan bagi penumpang pesawat yang baru saja tiba di India.

"Saya yakin ini tak dilakukan di bandara, tempat virus corona bisa saja muncul, atau di pusat karantina," ujar editor The Hindu, Suhasini Haidar.

Ini bukan kali pertama beredar video bagaimana pekerja migran mendapat perlakuan tidak enak sejak lockdown diterapkan pada 24 Maret.

Kebanyakan dari mereka adalah pekerja harian yang terimbas Covid-19. Mereka memilih pulang karena kehilangan pendapatan dan pekerjaan.

Sebagian memilih pulang menggunakan bus yang dikelola pemerintah. Ada juga yang menempuh ratusan kilometer berjalan kaki.

Baca juga: Belum Sampai Seminggu Terapkan Lockdown, Kekacauan Terjadi di India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com