Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Yerusalem Pemuka Agama Kristen, Yahudi, dan Islam Doa Bersama, Memohon Wabah Covid-19 Cepat Selesai

Kompas.com - 27/03/2020, 13:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Para pemuka agama Kristen, Yahudi, dan Islam berdoa bersama di Yerusalem pada Kamis (26/3/2020) di tengah pandemi global Covid-19.

Inisiatif ini digalakkan oleh Wali Kota Yerusalem, dan berlangsung pukul 12.30 waktu setempat di Balai Kota Yerusalem.

Perwakilan dari agama lain juga hadir, termasuk Druze dan Baha'i.

Baca juga: Warga Medan yang Ikut ke Yerusalem dan Italia Diminta Cek Kesehatan

Saat berbicara pada Radio Vatikan sebelum doa bersama, Kustodian Fransiskan dari Tanah Suci, Pastor Francesco Patton, mengatakan kegiatan ini sangat penting.

Setiap agama kemudian dipersilakan mengucapkan doa sesuai tradisinya masing-masing.

"Kita akan berdoa bersama-sama kepada Tuhan yang Mahakuasa agar pandemi ini bisa berhenti," kata Patton dikutip dari Vatican News.

Baca juga: Dokter yang Meninggal di RSUP Haji Adam Malik Medan Positif Corona, Sebelumnya Pergi ke Yerusalem dan Italia

"Ini penting karena kita semua berasal dari akar yang sama, dan dengan akar yang sama ini kita dapat mengekspresikan iman serta keyakinan untuk berdoa kepada Tuhan," imbuhnya.

Doa bersama ini dilakukan setelah Joint Communique, yang dikeluarkan pada 21 Maret. Joint Communique adalah pernyataan bersama yang disetujui oleh para pemuka agama.

Para pemimpin di Gereja Makam Suci (Latin, Ortodoks Yunani, dan Armenia) menyatakan harapan mereka bahwa "dalam situasi berbahaya ini semua anak-anak Abraham bisa berdoa bersama kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta perlindungan dan belas kasihan".

Baca juga: Pasien yang Meninggal di Medan Punya Riwayat ke Yerusalem dan Italia

Sementara itu Francesco Patton mengatakan perayaan Paskah di Yerusalem mungkin tidak akan seperti biasanya.

"Akan ada sedikit perayaan, tanpa peziarah, dan dengan komunitas lokal kecil," kata Patton.

Namun dia juga menekankan kalau Paskah ini tetap sama esensinya dengan Paskah-paskah sebelumnya.

Baca juga: Berkunjung ke Gereja di Yerusalem, Presiden Perancis Berteriak ke Keamanan Israel

Kata-katanya bergema di Gereja Makam Suci Yerusalem, yang dipercaya umat Kristen sebagai tempat penyaliban dan penguburan Yesus.

Tempat ini telah ditutup untuk umum sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona, yang berarti bahwa perayaan Paskah di Makam tidak akan dihadiri banyak orang.

"Di Paskah kita tidak merayakan jumlah umat."

"Kita merayakan Kebangkitan Yesus Kristus dan dalam Kebangkitanlah kita menemukan harapan, bukan dari jumlah yang merayakan!" tegas Francesco Patton.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com