STOCKHOLM, KOMPAS.com - Sementara sebagian besar negara di benua Eropa mengalami lockdown untuk menghentikan penyebaran virus corona, Swedia melakukan upaya kontras yang memicu perdebatan sengit.
Berikut ini cara Swedia lawan virus corona seperti yang disampaikan oleh Perdana Menteri Stefan Lovfen pada Minggu (22/3/2020).
1. Bekerja dari rumah
Perdana Menteri Swedia meminta warganya agar bisa bekerja dari rumah. Termasuk tidak keluar rumah jika merasa sakit.
Dia juga meminta warganya yang berusia di atas 70 tahun untuk tidak pergi ke mana-mana.
2. Melarang pertemuan besar
Pertemuan besar yang dihadiri lebih d ari 500 orang dilarang. Tentu ini keputusan yang lebih bebas daripada physical distancing yang dilakukan di Inggris dan Jerman.
Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Nol Penularan Lokal di China Seminggu Terakhir
Sekolah tingkat menengah dan universitas juga berlangsung melainkan secara daring. Tetapi sekolah tingkat dasar dan pre-school masih beraktivitas seperti biasa dan baru dalam wacana.
3. Restoran, bar dan perbatasan ditutup
Restoran pada mulanya masih diizinkan untuk menyediakan layanan meja untuk menghindari keramaian.
Tapi pada akhirnya, pemerintah Swedia menutup restoran dan bar. Begitu pun dengan perbatasan yang ditutup, pemerintah Swedia melarang adanya perjalanan yang tidak penting.
Baca juga: WNI Positif Corona di Singapura Bertambah 5, Didominasi Permanent Resident
Yang menjadi pokok utama dari penanganan Swedia sekaligus kontroversial terkait virus corona adalah menahan orang tua di rumah, namun membebaskan anak-anak.
Itulah mengapa sekolah dasar dan pre-school masih buka.
Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengren menitikberatkan semua keputusan kepada Badan Kesehatan Masyarakat Swedia (Public Health Agency) yang sepertinya diarahkan oleh ahli epidemologi negara itu, Anders Tegnell.
Keputusan seperti itu tentu menuai banyak kecaman karena dianggap membahayakan jiwa.
Baca juga: Greta Thunberg Merasa Dirinya Terinfeksi Virus Corona
Sejumlah komentar kebencian banyak menyorot sosok Tegnell di media sosial sampai-sampai Direktur Badan Kesehatan Masyarakat, Johan Carlson turun tangan membela Tegnell.
Pada Senin (23/3/2020), mantan ahli epidemologi Swedia sekaligus penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Johan Giesecke malah menganjurkan warga Swedia keluar rumah untuk menikmati matahari musim semi.
"Bawalah seorang teman dan berjalanlah beriringan dengan jarak satu meter. Jangan saling memeluk. Bawalah termos dan duduklah di kursi taman. Sangat buruk jika terus menerus duduk di rumah," ungkap Giesecke dalam SVT's morning show.
Namun benar atau salah, Swedia memang tidak terlalu memiliki masalah besar terhadap virus corona.
Baca juga: Khawatir Terinfeksi Corona, Julian Assange Gagal Dapat Jaminan
Jumlah kasus yang ada di Swedia lebih kecil dibandingkan negara jirannya, seperti Norwegia dan Denmark.
Norwegia dan Denmark yang populasinya sebanyak separuh dari populasi Swedia, melaporkan adanya masing-masing 2.566 dan 1.557 kasus. Sementara Swedia pada Selasa (24/3/2020) melaporkan 2.272 kasus infeksi.
Namun, semua negara Skandinavia diyakini memiliki jumlah kasus yang tidak pasti karena pengujian hanya dilakukan untuk pasien dengan gejala berat.
Seperti yang terjadi pada aktivis muda lingkungan hidup, Greta Thunberg yang merasa dirinya terinfeksi virus corona sepulang dari Brussel, Eropa.
Dirinya tidak bisa memeriksakan kondisinya yang memiliki gejala mirip Covid-19 karena Swedia hanya melayani pemeriksaan untuk kasus dengan gejala berat.
Baca juga: Greta Thunberg Merasa Dirinya Terinfeksi Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.