Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal 3.405 Orang, Angka Kematian Virus Corona Italia Lampaui China

Kompas.com - 20/03/2020, 09:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

ROMA, KOMPAS.com - Jumlah kematian akibat virus corona di Italia melampaui China, per Kamis (19/3/2020).

BBC melaporkan kemarin di Italia terjadi 427 kematian dalam sehari.

Kemudian data dari Worldometers menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Italia kini berjumlah 3.405, berbanding 3.245 di China.

Baca juga: Berkacalah dari Angka Kematian akibat Virus Corona di Italia

Italia telah melakukan lockdown untuk menekan angka penyebaran virus corona, tapi jumlah kasus baru dan korban meninggal terus bertambah.

Pada surat kabar Corriere della Sera, Perdana Menteri Giuseppe Conte berujar "Kita tidak akan dapat segera hidup kembali seperti sebelumnya, bahkan ketika aturan (lockdown) ini berakhir."

Sebuah laporan dari Istituto Superiore di Sanita mengungkapkan tiga wilayah yang menyumbang angka kematian terbanyak akibat virus corona.

Dari 3.405 korban, 2.003 di antaranya berada di tiga wilayah di utara Italia.

Baca juga: Angkut Jenazah Korban Virus Corona, Kota di Italia Minta Bantuan Militer

Beberapa penelitian kemudian menunjukkan di wilayah itu banyak dihuni lansia, yang tinggal bersama penduduk berusia 18-34 tahun.

Kemungkinan angka kematian di negara lain berbeda karena demografinya yang juga berbeda.

Bagaimana dengan negara Eropa lainnya?

Bank Sentral Eropa telah meluncurkan paket darurat senilai 750 miliar euro (sekitar Rp 12,8 kuadriliun) untuk meringankan dampak pandemi.

Christine Lagarde selaku Presiden Bank Sentral Eropa mengungkapkan "tidak ada batasan" untuk komitmennya terhadap Eropa.

Perancis memulai lockdown-nya pada Selasa pagi. Warga yang berada di tempat umum harus menunjukkan dokumen resmi yang menyatakan alasan mereka tidak di rumah.

Jika tidak memilikinya, mereka akan didenda.

Baca juga: Banyak Pelanggaran, Perancis Berencana Perpanjang Lockdown Virus Corona

Kemudian Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan pada radio Europe 1 Kamis kemarin bahwa lockdown mungkin akan diperpanjang melampaui 15 hari yang semula dinyatakan.

Dilansir dari BBC, dia mengatakan 4.095 denda telah diberikan pada pelanggar, dan 70.000 pengecekan telah dilakukan sampai Rabu pagi.

Dendanya sebesar 135 euro (sekitar Rp 2,3 juta).

"Beberapa orang berpikir mereka semacam pahlawan zaman modern ketika mereka melanggar aturan, tetapi mereka bodoh, dan berbahaya bagi diri mereka sendiri," kata Castaner.

Baca juga: Cegah Corona, Pemkot Bekasi Imbau Warga Tunda Resepsi Pernikahan

Di tempat lain, jumlah kematian di Spanyol naik 209 korban dalam sehari.

Jumlah kasus infeksi naik 3.431, menjadi 17.147 dalam keseluruhan.

Spanyol adalah negara yang terkena dampak terburuk keempat di dunia, yang juga menerapkan lockdown.

Sementara itu di Jerman belum ada instruksi melakukan lockdown secara nasional.

Meski begitu, Kanselir Angela Merkel pada Rabu mengeluarkan peringatan keras.

"Situasinya sangat serius, tanggapilah dengan serius," katanya.

Baca juga: Virus Corona Tebar Ancaman, Jerman Tutup Tiga Perbatasan

Di Inggris juga belum ada indikasi akan melakukan lockdown, tapi sudah mengumumkan sekolah-sekolah ditutup.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan belum tahu kapan sekolah-sekolah itu akan dibuka lagi.

London adalah wilayah dengan dampak terburuk di Inggris, dan sekarang sedang merampingkan operasional transportasi umumnya.

Namun Juru Bicara Perdana Menteri mengatakan pemerintah tidak ada rencana membatasi perjalanan ke London atau menutup sistem transportasi kota.

"Tidak ada prospek pembatasan yang dilakukan dalam perjalanan keluar-masuk London," ungkapnya pada wartawan, dikutip dari BBC.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com