Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sudah Dites Virus Corona, Hasilnya Negatif

Kompas.com - 15/03/2020, 07:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dokter Gedung Putih Sean Conley menyatakan, Presiden AS Donald Trump sudah dites virus corona, dengan hasilnya negatif.

Prsiden 73 tahun itu memutuskan melakukan tes buntut konfirmasi kasus yang menimpa salah satu pejabat Brasil saat makan malam di Mar-a-Lago, Florida.

"Petang ini, saya menerima konfirmasi bahwa hasil tesnya negatif," kata Conley dalam memo sebagaimana dikutip dari AFP Sabtu (14/3/2020).

Baca juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Trump Ajak Berdoa

Conley menuturkan, selama satu pekan sejak acara makan malam di Mar-a-Lago yang berlangsung pekan lalu, Trump tak menunjukkan gejala virus corona.

Sebelumnya, dokter Gedung Putih yang juga Komodor Angkatan Laut AS itu menuturkan bahwa presiden 73 tahun itu tak membutuhkan tes, apalagi karantina.

Alasannya selain tidak menunjukkan gejala, Conley berasumsi, Trump tidak terlalu melakukan kontak dengan pejabat Brasil yang terpapar virus.

Pejabat yang dimaksud adalah sekretaris pers Fabio Wajngarten, yang menjadi viral setelah foto mereka berdekatan menyebar di media sosial.

Tak lama kemudian, Presiden Jair Bolsonaro dikabarkan juga terkena virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu. Namun, kabar tersebut dibantah pemerintahannya.

Meski hasil tesnya negatif, Gedung Putih tetap melakukan langkah pengamanan untuk melindungi Trump dan Wakil Presiden Mike Pence.

Antara lain dengan meminta para jurnalis melakukan pemeriksaan suhu tubuh, terutama mereka yang hadir saat makan malam di Mar-a-Lago.

Dalam keterangannya di Twitter, juru bicara Pence mengatakan ada satu awak media yang harus dikeluarkan setelah suhu tubuhnya menunjukkan 38 derajat Celsius.

Gedung Putih langsung mengeluarkan si jurnalis yang tak disebutkan identitasnya itu setelah tiga kali gagal lolos dalam cek suhu.

Baca juga: Trump Tidak Akan Dites dan Dikarantina karena Virus Corona

Berdaaarkan data dari SCMP, AS telah melaporkan 2.206 kasus, termasuk yang masih bersifat dugaan, dengan 49 orang meninggal.

Presiden dari Partai Republik tersebut mengumumkan adanya perluasan larangan kunjungan dari Eropa ke daratan utama Negeri "Uncle Sam".

Setelah tidak masuk ke dalam daftar, Washington menyatakan memasukkan Inggris dan Irlandia dalam daftar negara yang sementara ini dilarang masuk AS.

Trump juga menentang perjalanan yang tidak perlu, di mana pemerintah mempertimbangkan menerapkan larangan perjalanan di internal.

"Jika Anda merasa tidak perlu untuk bepergian, jangan melakukannya. Kami ingin (virus corona) ini berakhir. Kami tak ingin lebih banyak orang terinfeksi," tegas dia.

Baca juga: Umumkan Darurat Nasional Lawan Virus Corona, Trump Kucurkan Dana Rp 730 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com