Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pete Buttigieg Mundur dari Pilpres AS

Kompas.com - 02/03/2020, 15:50 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON, KOMPAS.com - Keputusan mundurnya datang setelah kemenangan Joe Biden di Carolina Selatan memunculkan tekanan baru bagi partai moderat untuk bisa menyusul Biden.

Pete Buttigieg (38) mantan walikota dua periode di Bend Selatan, Indiana dan pensiunan tentara Perang Afghanistan menjanjikan kemajuan politik.

Dia telah mengkritik Joe Biden dengan menyatakan bahwa pria yang berumur 77 tahun itu tidak sesuai lagi dengan kondisi politik saat ini.

Namun kritik itu justru kini lebih mengarah kepada Bernie Sanders (78). Buttigieg menang suara di kaukusus Iowa di bulan Februari dan kalah di New Hampshire.

Tapi kemenangan awal yang didominasi orang kulit putih itu tidak berlangsung di negara bagian Nevada dan Carolina Selatan.

Baca juga: Joe Biden: Trump Takut Saya Kalahkan dalam Pilpres AS 2020

Setelah memperoleh urutan ketiga di Nevada, Buttigieg turun di urutan keempat di Carolina Selatan di mana dia hanya mendapat tiga persen dukungan dari pemilih Afri-Amerika.

Berbicara tentang kemundurannya dari pencalonan pilpres AS, Buttigieg mengatakan kampanyenya dimulai dari staf yang hanya ada empat orang, tidak banyak daftar email masuk dan tidak ada keberuntungan.

"Kita sudah sampai di tahap ini untuk mengalahkan presiden yang sekarang dan untuk mengantar perpolitikan baru," ungkap Buttigieg kepada para pendukungnya.

Kini menurutnya, sudah waktunya untuk berhenti dan mengantar partainya juga negaranya bersama.

Joe Biden mengunggah pernyataan terkait kemunduran Buttigieg di twitter, "Ini hanyalah awal dari perjalanannya di panggung nasional," ungkap Biden, "Buttigieg telah menjalankan kampanye luar biasa berdasarkan keberanian, kasih sayang, dan kejujuran."

Buttigieg telah berusaha untuk menyatukan Demokrat, independen dan pemilih Republik moderat, dengan alasan statusnya sebagai orang luar Washington dapat membangun kembali mayoritas untuk mengalahkan Presiden Republik Donald Trump dalam pemilihan November mendatang.

Tapi dia kerap dipertanyakan tentang kemampuannya untuk memenangkan pemilih kulit hitam, sebuah blok pemilih inti Demokrat.

Meski begitu, Buttigieg tidak pernah menjadikan ketertarikan seksualnya sebagai bagian dari kampanye selama pencalonan di pilpres AS.

Padahal, selama itu, suaminya, Chasten Buttigieg, seorang guru yang dinikahinya pada 2018 sering menemaninya berkampanye.

Persaingan pilpres AS kini menuju pada Super Tuesday ketika 14 negara akan memilih dan memberikan ujian bagi kandidat partai Demokrat yang tersisa.

Baca juga: Melesat di Survei Iowa, Wali Kota Gay Ini Jadi Kuda Hitam Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com