PYONGYANG, KOMPAS.com - Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) pada Senin (18/3/2024) menyatakan spekulasinya terhadap putri dari pimpinan Korea Utara Kim Jong Un sebagai ahli warisnya.
Sementara itu, media Pemerintah Korea Utara (Korut) pada Sabtu (16/3/2024) menyebut putri remaja Kim sebagai orang yang hebat.
Para analis mengatakan, ini pertama kalinya putri Kim yang tidak pernah disebutkan namanya oleh Pyongyang, namun intelijen Korea Selatan mengidentifikasinya sebagai Ju Ae.
Hal ini meningkatkan spekulasi bahwa remaja tersebut, yang sering muncul di samping ayahnya di acara-acara publik penting bisa saja terpilih sebagai pemimpin Korea Utara untuk suksesi turun-temurun yang ketiga.
"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan suksesi Ju Ae. Kami memantau situasi dan tetap terbuka terhadap berbagai kemungkinan," kata Koo Byoung-sam, juru bicara Kementerian Unifikasi Seoul, mengatakan pada sebuah pengarahan Senin, dikutip dari AFP.
Namun, ia memperingatkan bahwa jika Ju Ae menggantikan ayahnya sebagai pemimpin keempat negara tertutup tersebut, maka rakyat Korea Utara akan menanggung dampak terburuknya.
Ju Ae pertama kali diperkenalkan ke dunia oleh media pemerintah pada 2022, saat dia menemani ayahnya meluncurkan rudal balistik antarbenua.
Sejak itu, media resmi Korea Utara menyebutnya dengan berbagai cara, termasuk "bintang pagi Korea" dan "anak tercinta".
Dia terlihat di banyak acara resmi ayahnya, termasuk latihan militer, kunjungan ke pabrik senjata, dan singgah di peternakan ayam baru.
Dalam sebuah gambar yang dirilis oleh Pyongyang pada Sabtu, Ju Ae terlihat menggunakan teropong untuk mengamati latihan pasukan terjun payung baru-baru ini, berdiri di samping ayahnya dan pejabat senior militer.
Sebelum 2022, satu-satunya konfirmasi keberadaannya datang dari mantan bintang NBA Dennis Rodman yang melakukan kunjungan ke Korea Utara pada 2013 dan mengaku telah bertemu dengan bayi perempuan Kim yang bernama Ju Ae.
Seoul awalnya mengindikasikan bahwa Kim dan istrinya Ri memiliki anak pertama mereka, laki-laki, pada 2010, dan Ju Ae adalah anak kedua mereka.
Namun tahun lalu, menteri unifikasi Seoul mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat memastikan secara pasti mengenai keberadaan putra Kim.
Kim Jong Un mewarisi rezim tersebut setelah kematian ayahnya pada akhir tahun 2011 dan telah mengawasi empat uji coba nuklir di bawah pengawasannya, yang terakhir dilakukan pada 2017.
https://www.kompas.com/global/read/2024/03/18/152700470/korsel-putri-kim-jong-un-adalah-calon-ahli-waris-takhta-korea-utara