Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kelompok Bersenjata Nigeria Culik Lebih dari 200 Siswa

ABUJA, KOMPAS.com - Kelompok bersenjata telah menculik lebih dari 200 siswa di sebuah sekolah di barat laut Nigeria.

Kejadian itu menjadi penculikan massal terbesar di negara yang berpenduduk paling padat di Afrika tersebut.

Pejabat pemerintah daerah di Negara Bagian Kaduna membenarkan adanya serangan penculikan di sekolah Kuriga pada Kamis (7/3/2024).

Tetapi mereka tidak memberikan angka pasti karena pihaknya masih menghitung berapa banyak anak yang diculik oleh geng-geng kriminal bersenjata.

"Setidaknya satu orang ditembak mati dalam serangan itu," kata penduduk setempat, dikutip dari AFP pada Jumat (8/3/2024).

Sani Abdullahi, salah satu guru di sekolah GSS Kuriga di distrik Chikun, mengatakan para staf berhasil melarikan diri bersama banyak siswa ketika orang-orang bersenjata menyerang gedung itu pada Kamis pagi dan melepaskan tembakan ke udara.

"Kami mulai bekerja untuk menentukan jumlah sebenarnya dari mereka yang diculik," katanya kepada pejabat negara setempat yang mengunjungi sekolah tersebut.

"Di GSS Kuriga, 187 anak hilang, sedangkan di SD 125 anak hilang namun 25 kembali," terangnya.

Warga setempat Muhammad Adam juga mengatakan kepada AFP bahwa lebih dari 280 orang telah diculik.

"Pagi-pagi sekali, sebelum kami bangun, kami mendengar suara tembakan dari para penculik, sebelum kami menyadarinya mereka telah mengumpulkan anak-anak dan membawa pergi para siswa dan guru mereka, hampir 200 orang," kata Musa Mohammed, seorang warga setempat lainnya.

"Kami memohon kepada pemerintah harus membantu kami dalam hal keamanan," imbuh dia.

Mohammed dan warga lainnya juga mengatakan sekitar 200 orang diculik.

Diketahui, ratusan anak sekolah dan mahasiswa telah diculik dalam penculikan massal di wilayah barat laut dan tengah negara itu, termasuk di Kaduna, dalam beberapa tahun terakhir.

Hampir semuanya dibebaskan untuk mendapatkan uang tebusan setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan ditahan di kamp-kamp yang tersembunyi di hutan yang membentang di negara-negara bagian barat laut.

Amnesty International mengutuk penculikan di Kaduna.

"Sekolah harus menjadi tempat yang aman, dan tidak ada anak yang harus memilih antara pendidikan atau kehidupannya," kata kelompok hak asasi manusia tersebut di media sosial X.

"Pihak berwenang Nigeria harus segera mengambil tindakan untuk mencegah serangan terhadap sekolah, untuk melindungi kehidupan anak-anak dan hak mereka atas pendidikan," tandasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2024/03/08/155700170/kelompok-bersenjata-nigeria-culik-lebih-dari-200-siswa

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke