Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter yang Mogok Kerja di Korea Selatan Diminta Kembali Bekerja

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan pada Senin (26/2/2024) menyerukan agar para dokter peserta pelatihan (dokter junior) kembali bekerja setelah melakukan mogok kerja.

Tujuan dari seruan itu agar para dokter junior terhindar dari hukuman ketika protes terhadap reformasi medis memasuki minggu kedua.

Diketahui, ribuan dokter junior telah mengundurkan diri dan berhenti bekerja sebagai bagian dari tindakan menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran.

Sebab, negara tersebut menghadapi kekurangan tenaga kerja dan masyarakat yang menua dengan cepat.

Dikutip dari AFP, penghentian kerja massal telah mengakibatkan pembatalan dan penundaan operasi bagi pasien kanker dan operasi caesar bagi wanita hamil.

Maka dari itu, pemerintah meningkatkan kewaspadaan kesehatan masyarakat ke tingkat tertinggi selama dampak tersebut.

Selama ini, dokter dianggap sebagai pekerja penting di Korea Selatan dan dilarang oleh hukum untuk melakukan mogok kerja.

Pemerintah telah berulang kali mengklaim pengunduran diri massal tersebut melanggar hukum, dan mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang terlibat, atau membatalkan izin medis mereka.

"Pemerintah mengajukan permohonan terakhir pada hari Senin agar para dokter kembali bekerja minggu ini," kata Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min dalam pertemuan manajemen krisis.

"Jika Anda kembali ke rumah sakit paling lambat 29 Februari, Anda tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang terjadi di masa lalu," terang dia.

Lee mengatakan tindakan mogok kerja massal yang berkepanjangan ini menimbulkan ancaman terhadap kehidupan dan kesehatan pasien.

"Rumah sakit adalah tempat di mana impian Anda untuk merawat pasien yang sakit terwujud setiap hari. Saya harap Anda akan kembali ke tempat kerja," ungkapnya kepada para dokter yang mogok kerja.

Dilaporkan bahwa rumah sakit di seluruh negeri telah berjuang dengan kekurangan dokter dalam seminggu terakhir.

Bahkan pada hari Senin ini ada lebih banyak dokter termasuk lulusan sekolah kedokteran baru juga ikut bergabung dalam aksi protes ini.

Seoul mengatakan bahwa negara ini memiliki rasio dokter dan penduduk yang terendah di antara negara-negara maju.

Maka dari itu, pemerintah berusaha keras untuk menerima 2.000 siswa lagi di sekolah kedokteran setiap tahun yang dimulai tahun depan.

Para dokter telah menyuarakan penolakan keras terhadap rencana pemerintah tersebut, dengan alasan bahwa hal itu akan merugikan kualitas layanan.

Para pendukung reformasi mengatakan bahwa dokter sangat khawatir bahwa reformasi dapat mengikis gaji dan status sosial mereka.

Namun jajak pendapat menunjukkan bahwa 75 persen masyarakat Korea Selatan mendukung peningkatan jumlah penerimaan sekolah kedokteran.

Bahkan mereka yang tinggal di daerah terpencil kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

https://www.kompas.com/global/read/2024/02/26/124759170/dokter-yang-mogok-kerja-di-korea-selatan-diminta-kembali-bekerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke