LONDON, KOMPAS.com - Kapal perang Angkatan Laut Inggris, HMS Diamond, menembak jatuh drone serang di Laut Merah.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, pada Sabtu (16/12/2023). Menurutnya, pesawat tak berawak tersebut diduga hendak menyerang kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah.
"HMS Diamond menembakkan rudal Sea Viper dan menghancurkan sebuah drone yang menargetkan kapal pengiriman perdagangan," ujarnya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari ABC News, Sabtu (16/12/2023).
"Ini adalah kali pertama Angkatan Laut Kerajaan Inggris menembak jatuh sasaran udara sejak Perang Teluk tahun 1991," imbuh dia.
Menurutnya, serangan terhadap kapal komersial di jalur perdagangan global oleh kelompok Houthi Yaman adalah ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim.
"Inggris tetap berkomitmen untuk menangkis serangan-serangan ini demi melindungi arus bebas perdagangan global," ungkap dia.
Pengiriman global telah menjadi target serangan kelompok Houthi selama perang Israel-Hamas.
Houthi juga telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, serta meluncurkan drone dan rudal dengan target Israel.
Awal bulan ini, tiga kapal komersial di Laut Merah diserang oleh rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman.
Namun, Militer AS mengeklaim, kapal perang mereka telah menembak jatuh tiga drone dalam serangan tersebut.
Sementara itu, Maersk, perusahaan pelayaran terbesar di dunia pada Jumat (15/12/2023) meminta semua kapalnya yang berencana melewati Selat Bab el-Mandeb di Laut Merah agar menunda perjalanannya sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Hal ini dilakukan setelah ada serangan rudal ke kapal kargo berbendera Liberia di Laut Merah.
Sedangkan HMS Diamond yang dikirim ke wilayah tersebut dua minggu lalu dan bergabung dengan kapal-kapal dari Amerika, Perancis dan negara-negara lain,
bertugas sebagai alat penangkal.
https://www.kompas.com/global/read/2023/12/17/095600570/kapal-perang-inggris-tembak-jatuh-drone-serang-di-laut-merah