Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Ratusan kendaraan mengantre di SPBU sejak pagi buta dengan harapan bisa mendapatkan bensin.

Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah junta melaporkan, kekurangan BBM dimulai pada Selasa (5/12/2023) dan disebabkan tertundanya pengiriman dari Pelabuhan Thilawa ke SPBU.

Mayoritas bahan bakar di Yangon masuk lewat pelabuhan, tetapi mata uang kyat Myanmar yang anjlok terhadap dollar AS sejak kudeta militer 2021 berdampak pada kemampuan importir membayar pengiriman BBM.

Koresponden kantor berita AFP menyebutkan, puluhan mobil dan sepeda motor mengantre di SPBU-SPBU Yangon sejak dini hari.

Kemudian di wilayah Bago, utara Yangon, beberapa SPBU membatasi penjualan maksimal 20 liter per pelanggan.

“Kami tutup seminggu karena kekurangan BBM dan baru buka pagi ini,” kata seorang petugas pom bensin di Phayargyi, sekitar 75 kilometer utara Yangon, kepada AFP.

“Meski sekarang bensinnya ada, nanti bakal segera habis karena banyak mobil dan sepeda motor yang datang akibat SPBU terdekat lainnya tutup,” lanjutnya dengan meminta tidak disebutkan namanya.

  • Sudah Antre 7 Jam, Mobil Mewah Cristiano Ronaldo Tidak Kebagian Bensin akibat Inggris Krisis BBM
  • Chelsea Tak Mampu Beli Bensin untuk Bus Tim, Kena Dampak Sanksi Rusia Invasi Ukraina

Perekonomian Myanmar merosot sejak kudeta, yang memicu protes pro-demokrasi besar-besaran dan berujung tindakan keras oleh militer.

Puluhan “Pasukan Pertahanan Rakyat” bermunculan di seantero Myanmar untuk melawan junta. Bentrokan yang sering terjadi di sejumlah besar wilayah negara.

Awal tahun ini, Bank Dunia memprediksi PDB (Produk Domestik Bruto) Myanmar naik tiga persen sampai September 2023, tetapi masih sekitar sepuluh persen lebih rendah dibandingkan pada 2019.

https://www.kompas.com/global/read/2023/12/06/143300470/bbm-langka-di-yangon-myanmar-puluhan-kendaraan-antre-di-spbu

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke