Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu "Government Shutdown" dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Tahun fiskal baru di "Negeri Paman Sam" dimulai pada 1 Oktober, tetapi perselisihan sengit di parlemen yang dikuasai Partai Republik mengenai besaran utang federal menghambat pengesahan rancangan undang-undang (RUU) pendanaan negara.

Salah satu isu yang dibahas adalah kelanjutan bantuan untuk Ukraina di masa perang. Para anggota Partai Republik garis keras menentangnya, tetapi Presiden Joe Biden dan partainya yaitu Demokrat ingin tetap melanjutkan.

Kesepakatan yang dicapai di Kongres AS pada Minggu akhirnya membatalkan pendanaan baru bagi Ukraina demi menghindari government shutdown.

Paket anggaran terbaru AS disetujui dengan perolehan suara 335-91 yang didukung oleh sebagian besar anggota Partai Republik dan hampir semua anggota Partai Demokrat.

Keputusan ini akan mendanai pemerintah selama 45 hari, tepatnya hingga 17 November mendekati pendekatan bipartisan di Senat.

Lalu bagaimana jika government shutdown Amerika Serikat tak bisa dihindari? Berikut penjelasannya dari kantor berita AFP.

Serikat pekerja Federasi Pegawai Pemerintah Amerika (AFGE) memperkirakan, shutdown akan berarti hampir 1,8 juta pekerja federal tidak digaji selama jangka waktu tersebut.

Sekitar 850.000 pekerja non-esensial akan dirumahkan, menurut Komite non-partisan untuk Tanggung Jawab Anggaran Federal.

Setelah anggaran dana tercapai, pembatasan ini akan dicabut dan semua pegawai yang tedampak akan dibayar secara bertahap, menurut AFGE.

Contohnya saat penutupan layanan penerbangan dulu tunjangan tetap dibayarkan, kemudian pengawas lalu lintas udara, agen patroli perbatasan, dan staf rumah sakit tetap bekerja.

Namun, banyak layanan yang mungkin akan terdampak, seperti permohonan baru untuk Jaminan Sosial dan Medicare, inspeksi lokasi makanan dan lingkungan, serta taman nasional.

Semakin lama shutdown berlangsung, dampaknya akan semakin besar.

3. Dampak ekonomi

Para ekonom Goldman Sachs memperkirakan, government shutdown akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kuartal keempat sebesar 0,2 poin persentase setiap minggunya.

Kondisi ini bisa memakan waktu 2-3 minggu untuk diselesaikan, tulis ekonom Goldman Sachs dalam catatan baru-baru ini kepada para kliennya.

Sementara itu, tak adanya output pekerja pemerintah akan merugikan pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 0,1 poin persentase per minggu dan tidak dapat diubah, menurut Oxford Economics.

Shutdown juga bisa berdampak tidak langsung terhadap perekonomian AS, karena pekerja federal yang tidak dibayar akan membatasi pengeluaran mereka.

Hal ini membuat Bank Sentral AS (Federal Reserve atau The Fed) khawatir karena pihaknya berpedoman pada data ketika memutuskan kebijakan suku bunga ke depan.

The Fed baru-baru ini memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengatasi inflasi.

Tanpa data baru, bank sentral akan terpaksa mengambil keputusan dengan konsekuensi serius bagi perekonomian AS tanpa memiliki gambaran jelas mengenai keadaan saat ini.

https://www.kompas.com/global/read/2023/10/02/093300870/mengenal-apa-itu-government-shutdown-dan-dampaknya-di-as-bila-terjadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke