Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Virus Nipah di India dan Kenapa Berbahaya?

NEW DELHI, KOMPAS.com - Virus Nipah kebali meruyak di negara bagian Kerala, India. Sedikitnya dua orang meninggal akibat infeksi virus mematikan ini.

Seluruhnya lima orang dinyatakan positif terifeksi Nipah, lebih 700 tercatat sebagai orang yang melakukan kontak dengan pengidap dan 77 orang dinyatakan masuk kategori risiko tinggi

Wabah virus Nipah pada 2018 telah merenggut sepuluh nyawa di negara bagian Kerala, India, termasuk seorang perawat berusia 31 tahun yang merawat pasien terinfeksi.

Pemicunya diduga air minum dari sebuah sumur yang tercemar bangkai kelelawar pemakan buah.

Menurut US Centers for Disease Control and Prevention, masa inkubasinya berkisar antara lima hingga 14 hari, dengan tanda-tanda infeksi pertama muncul setelah tiga hingga 14 hari.

Gejala awal termasuk demam, muntah dan sakit kepala parah. Beberapa pasien mengalami sindrom pernapasan akut.

Gejala awal ini diikuti oleh disorientasi, mengantuk, dan kebingungan mental. Dalam satu hingga dua hari penyakit dapat menyebabkan koma dan kematian. Virus Nipah memiliki tingkat kematian atau fatalitas hingga 70 persen

Virus Nipah tergolong penyakit yang baru muncul yang dapat ditularkan dari inangnya kelelawar pemakan buah ke hewan lain dan manusia.

Nama virus diambil dari Sungai Nipah, desa di Malaysia tempat pertama kali virus diidentifikasi pada 1998.

Wabah virus pada babi yang kemudian menginfeksi manusia, menyebabkan sekitar 300 orang terinfeksi dan lebih dari 100 orang tewas dalam waktu satu tahun.

Dalam upaya untuk menghentikan wabah itu, jutaan ternak babi dimusnahkan sehingga menyebabkan kerugian luar biasa bagi Malaysia pada saat itu.

Cara penularan virus Nipah

Wabah yang kembali muncul baru-baru ini menunjukkan, virus Nipah ditularkan lewat kontak langsung dengan manusia yang terinfeksi atau hewan ternak, seperti sapi, babi dan sapi. Virus juga disebarkan melalui konsumsi buah-buahan yang terkontaminasi.

Pada 2004, wabah virus Nipah di Bangladesh terjadi gara-gara orang minum nira sadapan pohon kurma.

Penelitian menyangkut wabah ini mengungkapkan bahwa buah di pohon tersebut telah terkontaminasi dengan air liur dan air kencing kelelawar.

Wabah di Kerala diperkirakan disebabkan oleh kelelawar mati yang ditemukan dalam sumur di rumah keluarga di desa Changaroth.

Infeksi dilaporkan menyebar di antara anggota keluarga dan ditularkan kepada orang lain yang melakukan kontak dengan anggota keluarga yang terinfeksi.

Pilihan perawatan yang sudah ada

Sampai saat ini, tidak ada vaksin yang bisa melawan virus Nipah, baik pada manusia maupun hewan.

Satu-satunya tindakan medis adalah perawatan suportif dan intensif. Orang yang terinfeksi dimasukkan ke karantina untuk mencegah penyebaran penyakit.

Karena penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang, kini diberlakukan protokol pengendalian infeksi rutin.

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Wabah Virus Mematikan Nipah di India.

https://www.kompas.com/global/read/2023/09/19/222200170/apa-itu-virus-nipah-di-india-dan-kenapa-berbahaya-

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke