Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Bantah Grup Wagner Rebut Bakhmut

Pemimpin Wagner yaitu Yevgeny Prigozhin melalui Telegram mengeklaim, Bakhmut sudah direbut pasukannya yang kemudian mengibarkan bendera Rusia di depan reruntuhan.

"Hari ini tanggal 20 Mei, sekitar tengah hari, Bakhmut direbut seluruhnya," kata Prigozhin dalam video tersebut.

Ia menambahkan bahwa prajurit Wagner akan menggeledah Bakhmut sebelum menyerahkannya kepada tentara resmi Rusia.

"Pada 25 Mei kami akan sepenuhnya memeriksa (Bakhmut), membuat garis pertahanan yang diperlukan dan menyerahkannya kepada militer," kata Prigozhin. "Kami sendiri akan pergi ke kamp lapangan."

Suara artileri terdengar di latar belakang video Prigozhin.

Sementara itu, Ukraina yang awal bulan ini mengeklaim keberhasilan di dalam dan sekitar Bakhmut, mengatakan bahwa pertempuran belum berakhir.

"Pertempuran sengit di Bakhmut. Situasinya genting," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar di Telegram.

Dia menyatakan, pasukan Ukraina mempertahankan area pesawat kota itu.

  • Senada dengan Wagner, Ukraina Klaim Pasukan Rusia Mundur Dekat Bakhmut
  • Ukraina Rebut Lebih dari 10 Pos Rusia di Pinggir Bakhmut

"Sampai sekarang, pembela kami mengendalikan fasilitas industri dan infrastruktur tertentu di daerah tersebut," katanya.

Sejauh ini kantor berita AFP tidak dapat memverifikasi kedua klaim itu.

Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yakni Mykhailo Podolyak mengungkapkan, ini bukan kali pertama Prigozhin membuat klaim seperti itu.

Menurut Podolyak, Prigozhin mungkin hendak mengalihkan perhatian dari kesuksesan diplomatik Zelensky di KTT G7 Jepang.

Bagaimanapun, dia berkata: "Bakhmut akan dibebaskan, sama seperti wilayah Ukraina lainnya."

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/21/080200870/ukraina-bantah-grup-wagner-rebut-bakhmut

Terkini Lainnya

China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke