Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Transfer Rp 79,48 Miliar Sitaan dari Oligarki Rusia untuk Bangun Ukraina

Pengumuman tersebut disampaikan Departemen Kehakiman AS pada Rabu (10/5/2023).

Sekitar 5,4 juta dollar AS (Rp 79,48 miliar) yang disita dari taipan Rusia Konstantin Malofeyev diserahkan ke Departemen Luar Negeri AS, kata Jaksa Agung Merrick Garland, dikutip dari kantor berita AFP.

Malofeyev, yang mengumpulkan kekayaannya dari bidang perbankan, telekomunikasi, dan media, pada April 2022 didakwa karena melanggar sanksi terkait perang pemisahan diri yang didukung Rusia pada 2014 di Donbass Ukraina, dan pengambilalihan Crimea.

Menurut Amerika Serikat, Malofeyev adalah sumber utama pendanaan bagi separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Bersamaan dengan dakwaan itu, Pemerintah AS mengambil alih aset Malofeyev sebesar 5,4 juta dollar AS terutama investasi yang dia lakukan di bank Texas.

  • Takut Ancaman Ukraina, Hari Kemenangan Rusia Dirayakan Berbeda
  • Ukraina Terkini: Rusia Luncurkan 15 Rudal ke Ibu Kota Kyiv
  • AS Waspadai China Kirim Utusan Perdamaian ke Ukraina

AS memerintahkan penyitaan beberapa aset taipan Rusia terkait tindakan Rusia pada 2014 dan invasi ke Ukraina tahun 2022.

"Meskipun ini merupakan transfer pertama Amerika Serikat dari dana Rusia yang disita untuk pembangunan kembali Ukraina, itu tidak akan menjadi yang terakhir," lanjut Garland.

https://www.kompas.com/global/read/2023/05/11/120400470/as-transfer-rp-79-48-miliar-sitaan-dari-oligarki-rusia-untuk-bangun

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke