Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taliban Bunuh Dalang Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

Pemboman itu menewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanistan selama penarikan AS yang kacau dari Afghanistan, kata pejabat AS Selasa (25/4/2023).

Awalnya, baik AS maupun tampaknya Taliban, tidak menyadari bahwa dalang telah mati.

Dilansir dari Associated Press, dia tewas dalam serangkaian pertempuran awal bulan ini di Afghanistan selatan antara Taliban dan afiliasi kelompok Negara Islam, menurut beberapa pejabat.

Namun dalam beberapa hari terakhir, intelijen AS mengonfirmasi dengan keyakinan tinggi bahwa pemimpin ISIS telah terbunuh, kata seorang pejabat senior pemerintah.

Para pejabat berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas masalah intelijen.

Selasa larut malam, sekretaris pers Pentagon Brigjen.Jenderal Patrick Ryder mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa komplotan itu telah dibunuh oleh Taliban.

“Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ini,” kata Ryder.

Selama akhir pekan, militer AS mulai memberi tahu orang tua dari 11 Marinir, pelaut dan tentara yang tewas dalam ledakan di Gerbang Abbey.

Mereka berbagi informasi tersebut dalam obrolan perpesanan grup pribadi.

Ayah dari salah satu Marinir mengatakan kematian pembunuh putranya membawa sedikit kenyamanan.

"Apapun yang terjadi, itu tidak akan mengembalikan Taylor dan saya mengerti itu," Darin Hoover, ayah dari Sersan Staf. Darin Taylor Hoover, mengatakan dalam sebuah panggilan telepon dengan Associated Press.

“Tentang satu-satunya hal yang dapat saya dan ibunya lakukan sekarang adalah menjadi advokat untuknya. Yang kami inginkan hanyalah kebenaran. Dan kita tidak mendapatkannya. Itu bagian yang membuat frustrasi,” tambahnya.

Hoover mengatakan dia dan ibu putranya, Kelly Henson, telah menghabiskan satu setengah tahun terakhir berduka atas kematiannya.

Mereka berdoa untuk pertanggungjawaban dari pemerintahan Biden untuk penanganan penarikan tersebut.

Dia menambahkan bahwa Marinir hanya memberikan informasi terbatas kepadanya dan tidak mengidentifikasi pemimpin ISIS atau memberikan keadaan kematiannya.

Pejabat AS menolak untuk memberikan banyak detail karena kepekaan dalam pengumpulan intelijen.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/26/213737970/taliban-bunuh-dalang-bom-bunuh-diri-di-bandara-kabul

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke