Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tuai Protes, Netanyahu Akhirnya Tunda Pemecatan Menteri Pertahanan Israel

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (10/4/2023), mengatakan dirinya akan mempertahankan posisi Yoav Gallant sebagai Menteri Pertahanan Israel, mengingat krisis keamanan yang meningkat di negara tersebut.

Pernyataan tersebut membalikkan keputusan pemecatan Gallant, yang memicu demonstrasi dan meningkatkan kewaspadaan di luar negeri.

Netanyahu mengaku telah menyelesaikan perselisihannya dengan Gallant terkait seruannya bulan lalu untuk menghentikan rencana perombakan sistem peradilan yang telah memecah belah pemerintah.

Gallant menganggap rencana perombakan tersebut akan menimbulkan ancaman keamanan terhadap Israel.

Pekan lalu Netanyahu mengumumkan akan menunda pemecatan tersebut.

“Saya telah memutuskan untuk melupakan perbedaan di antara kami,” ujar Netanyahu dalam konferensi pers pada Senin.

Dia mengatakan dirinya dan Gallant telah bekerja sama erat selama dua minggu terakhir ini.

Seorang wisatawan asal Italia tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka ketika sebuah mobil menabrak kerumunan pejalan kaki di Tel Aviv pada Jumat (7/4/2023).

Insiden tersebut terjadi hanya berselang beberapa jam setelah terjadinya penembakan terhadap dua kakak beradik asal Israel dan ibu mereka saat berkendara di Tepi Barat.

Kedua serangan itu dan serangan lintas perbatasan di Gaza dan Lebanon, telah menambah ketegangan antara Israel-Palestina pasca serangan yang dilakukan oleh polisi Israel di Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4/2023) dini hari.

Ketegangan itu berpotensi semakin meluas ketika Israel menanggapi rentetan roket dengan menghantam sasaran yang terkait dengan kelompok Hamas di wilayah Gaza dan bagian selatan Lebanon. Pertempuran itu terhenti pada hari Jumat lalu.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Channel 13 News Israel pada hari Minggu (9/4/2023) menunjukkan Partai Likud, pimpinan Netanyahu, akan kehilangan lebih dari sepertiga kursi jika pemilu diadakan saat ini.

Netanyahu juga diprediksi akan gagal mendapatkan suara mayoritas dengan mitra koalisi sayap kanannya.

“Saya tidak terganggu oleh jajak pendapat itu,” tegas Netanyahu kepada wartawan.

Lebih jauh. Netanyahu mengatakan, hubungan dengan Amerika Serikat, yang tampak tegang karena rencana perombakan sistem peradilan, tetap lebih kuat dibanding sebelumnya.

Dia pun menyebut, kedua negara memiliki kerja sama keamanan dan intelijen yang solid.

Netanyahu juga membahas soal belum adanya undangan dari Gedung Putih untuk melakukan lawatan resmi setelah dia kembali menjabat sebagai perdana menteri.

“Tentunya akan ada lawatan, jangan khawatir,” ujar Netanyahu.

Pemerintah Netanyahu seperti diketahui telah menangguhkan undang-undang tentang perombakan sistem peradilan itu untuk memungkinkan adanya kompromi dengan pihak-pihak yang menentang rencana tersebut, menyusul gerakan demonstrasi yang meluas yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/11/121300670/tuai-protes-netanyahu-akhirnya-tunda-pemecatan-menteri-pertahanan-israel

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke