BANGKOK, KOMPAS.com – Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mengesahkan keputusan pembubaran parlemen untuk menyambut pemilihan umum (pemilu) pada Mei mendatang.
Keputusan pembubaran parlemen tersebut diumumkan oleh portal kerajaan Thailand, Royal Gazette, pada Senin (20/3/2023).
Dilansir dari Reuters, pembubaran parlemen akan segera dilakukan. Setelah itu, pemillu harus diadakan antara 45 hingga 60 hari.
“Ini adalah pengembalian kekuasaan pengambilan keputusan politik kepada rakyat dengan cepat untuk melanjutkan pemerintahan yang demokratis dengan Raja sebagai kepala negara,” bunyi keputusan tersebut di Royal Gazette.
Meski pemilu rencananya digelar pada Mei, tanggal pastinya belum diumumkan.
Wakil Perdana Menteri Thailanf Wissanu Krea-ngam pada Minggu (19/3/2023) mengatakan, pemilu kemungkinan diadakan pada 14 Mei jika parlemen dibubarkan pada Senin.
Dari kubu Shinawatra, ada nama Paetongtarn Shinawatra yang difavoritkan menjadi Perdana Menteri Thailand menurut jajak pendapat.
Paetongtarn adalah putri Thaksin Shinawatra dan Yingluck Shinawatra. Thaksin dan Yingluck pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand.
Pada akhir pekan lalu, dukungan terhadap Paetongtarn melonjak 10 poin menjadi 38,2 persen dalam jajak pendapat.
Jajak pendapat oleh National Institute of Development Administration (NIDA) menempatkan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha di tempat ketiga dengan 15,65 persen.
Paetongtarn pada Jumat meyakini akan menang pemilu dengan telak.
https://www.kompas.com/global/read/2023/03/20/200100270/parlemen-thailand-dibubarkan-raja-pemilu-segera-digelar