Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terungkap, MI5 Sebenarnya Punya Kesempatan Cegah Bom Bunuh Diri Konser Ariana Grande 2017

LONDON, KOMPAS.com – Dinas intelijen MI5 Inggris melewatkan kesempatan penting dalam mencegah pengeboman bunuh diri usai konser Ariana Grande di Manchester pada 2017.

Hal itu merupakan kesimpulan yang dirilis pada Kamis (2/3/2023) dari sebuah penyelidikan atas serangan bom bunuh diri di konser Ariana Grande.

Serangan bom bunuh diri yang dilakukan seorang pria setelah konser Ariana Grande tersebut menewaskan 22 orang, yang termuda berusia 8 tahun, serta melukai 200 orang.

Ketua tim penyelidikan John Saunders mengatakan, MI5 melewatkan kesempatan penting yang mungkin dapat menghentikan serangan bom bunuh diri itu.

Saunders juga mengkritik mengenai pembagian informasi intelijen MI5 dengan polisi kontra-terorisme, sebagaimana dilansir Reuters.

“Ada kesempatan yang terlewatkan secara signifikan untuk mengambil tindakan yang mungkin bisa mencegah serangan itu,” kata Saunders dalam laporan ketiga sekaligus terakhirnya tersebut.

“Tidak mungkin untuk mencapai kesimpulan tentang keseimbangan probabilitas atau standar bukti lainnya, apakah serangan itu dapat dicegah,” ujar Saunders.

“Namun, ada kemungkinan bahwa informasi intelijen yang dapat ditindaklanjuti dapat diperoleh yang mungkin mengarah pada tindakan pencegahan serangan itu,” sambung Saunders.

Seorang pengacara untuk 11 keluarga korban mengatakan, kegagalan yang disorot dalam laporan tersebut tidak dapat diterima.

“Akibat dari kegagalan ini, setidaknya, kemungkinan nyata untuk mencegah serangan ini hilang. Ini adalah kesimpulan yang menghancurkan bagi kami,” kata pengacara Richard Scorer.

Laporan Saunders sebelumnya menyimpulkan, adanya kesalahan dan kekurangan serius mengenai keamanan di tempat tersebut.

Dia juga menemukan bahwa salah satu dari mereka yang terbunuh mungkin akan selamat jika tanggapan oleh layanan darurat tidak begitu buruk.

Pengeboman itu dilakukan oleh Salman Abedi (22). Adik laki-lakinya, Hashem Abedi, dijatuhi hukuman penjara selama 55 tahun pada 2020 karena membantunya.

Sedangkan kakak laki-lakinya, Ismail Abedi, pada Juli 2022 dihukum karena ketidakhadirannya dalam penyelidikan untuk memberikan bukti. Dia melarikan diri dari Inggris.

Abedi bersaudara lahir dari orang tua Libya yang beremigrasi ke Inggris pada masa pemerintahan Muammar Gaddafi.

Sebelumnya Komite Intelijen dan Keamanan Parlemen Inggris juga menyimpulkan dalam laporannya tahun 2018 bahwa MI5 kehilangan kesempatan potensial untuk mencegah pengeboman, dan gagal belajar dari serangan sebelumnya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/03/03/080100970/terungkap-mi5-sebenarnya-punya-kesempatan-cegah-bom-bunuh-diri-konser

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke