Polisi Armenia Tangkap 65 Demonstran Dekat Pangkalan Militer Rusia

YEREVAN, KOMPAS.com – Kepolisian Armenia pada Minggu (8/1/2023) menangkap 65 demonstran di dekat pangkalan militer Rusia.

Para demonstran tersebut menuntut Rusia untuk campur tangan supaya kelompok dari Azerbaijan membuka blokadenya di daerah kantong etnis Armenia.

Dilansir dari Reuters, sekitar 200 demonstran berkumpul di luar pangkalan Rusia di Kota Gyumri yang terletak di Armenia utara.

Mereka menuntut Rusia campur tangan dalam pembukaan blokade di Koridor Lachin yang menghubungkan Armenia dengan daerah kantong Nagorno-Karabakh yang didominasi etnis Armenia.

Sejak 12 Desember, orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai aktivis lingkungan dari Azerbaijan memblokade jalan tersebut secara parsial.

Azerbaijan mengatakan, tindakan mereka tidak sama dengan blokade penuh.

Akan tetapi, para pejabat etnis Armenia di Nagorno-Karabakh menyampaikan bahwa akibat blokade tersebut, pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar sangat menipis.

Koridor Lachin memungkinkan penyaluran pasokan dari Armenia ke 120.000 etnis Armenia di wilayah pegunungan.

Koridor tersebut telah diawasi oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia sejak 2020.

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, namun sebagian besar penduduknya adalah etnis Armenia.

Etnis Armenia ini ingin memisahkan diri dari kendali Azerbaihan dalam perang di akhir 1980-an dan awal 1990-an ketika Uni Soviet hancur.

Pada 2020, Azerbaijan merebut kembali wilayah di dalam dan sekitar Nagorno-Karabakh setelah perang pecah yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Pasukan penjaga perdamaian dikerahkan di sepanjang Koridor Lachin, yang menjadi satu-satunya rute masuk dan keluar dari Nagorno-Karabakh.