Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Klaim Tewaskan 800 Tentara Rusia dalam 24 Jam

KYIV, KOMPAS.com – Militer Ukraina mengeklaim telah menewaskan 800 tentara Rusia dalam kurun 24 jam terakhir.

Sebagian dari tentara Rusia yang tewas tersebut terlibat dalam pertempuran di wilayah Donetsk.

Dilansir dari Reuters, Kamis (5/1/2023), fokus tentara Rusia dalam serangan di Bakhmut, Avdiivka, dan Kupiansk tidak berhasil.

Militer Ukraina menyampaikan, lebih dari 800 tentara Rusia tewas, satu pesawat, helikopter dan tiga tank hancur dalam 24 jam terakhir.

Ukraina juga melaporkan adanya korban sipil akibat dari serangan udara, rudal, dan roket Rusia di Kota Bakhmut yang dikuasai Ukraina serta dua kota lain di wilayah Donetsk, Kostiantynivka dan Kurakhove.

Rusia kerap membantah menargetkan warga sipil dalam invasinya di Ukraina.

Seorang pejabat senior AS pada Rabu memberikan informasi serius tentang pertempuran di wilayah Donetsk, terutama di sekitar Bakhmut.

“Apa yang kita lihat di Bakhmut kita harus melihat di tempat lain di garis depan bahwa akan ada pertempuran lanjutan dalam beberapa bulan mendatang,” sambungnya.

Dalam pidato malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Ukraina di luar Bakhmut menimbulkan banyak kerugian terhadap musuh.

Di Telegram, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar menyampaikan bahwa bila Rusia mengalami kerugian yang signifikan, kemungkinan Moskwa akan mengumumkan mobilisasi parsial lainnya pada kuartal pertama tahun ini.

Informasi itu disampaikan Malyar mengutip direktorat intelijen di Kementerian Pertahanan Rusia.

Menurut Yegeny Balitsky, Gubernur Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, artileri Ukraina menewaskan lima orang dan melukai 15 orang termasuk empat pekerja darurat.

https://www.kompas.com/global/read/2023/01/05/173100770/ukraina-klaim-tewaskan-800-tentara-rusia-dalam-24-jam

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke