KYIV, KOMPAS.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan menyampaikan penderitaan anak-anak Ukraina yang dideportasi ke Rusia dalam KTT G20 di Bali.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Presiden Ukraina Andriy Yermak dalam rapat, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (8/11/2022).
“Federasi Rusia terus melakukan kejahatannya sehubungan dengan anak-anak Ukraina,” kata Yermak dikutip Kantor Kepresidenan Ukraina.
“Penghilangan anak-anak terus berlanjut,” sambung Yermak.
Awal September, utusan AS untuk PBB mengatakan bahwa lebih dari 1.800 anak-anak dibawa dari wilayah Ukraina yang dikuasai Moskwa ke Rusia. Jumlah tersebut hanya pada Juli saja.
Ukraina menginginkan supaya deportasi anak-anak tersebut diselidiki sebagai kejahatan perang.
Sementara itu, Biro Informasi Nasional Ukraina melaporkan 10.500-an anak telah dideportasi atau dipindahkan secara paksa.
Yermak menyampaikan, Ukraina dapat mengandalkan bantuan PBB. Namun, dia tidak yakin Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dapat membantu.
“Sayangnya, karena posisi organisasi internasional yang sangat pasif, khususnya ICRC, hari ini kami tidak dapat menentukan jumlah pasti, berapa banyak, dan di mana anak-anak kami berada,” ucap Yermak.
Yermak menuturkan, pembicaraan tentang pemulangan anak-anak itu harus dimulai pada KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
Yermak juga mengutip data Children of War, sebuah portal website di Ukraina yang mengumpulkan laporan anak-anak yang menjadi korban akibat perang.
Pada Selasa, Children of War melaporkan bahwa 430 anak telah tewas, 827 terluka, 260 menghilang, 7.343 ditemukan, 10.570 dideportasi, dan 96 kembali ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
“Kita benar-benar perlu menarik perhatian dunia atas apa yang terjadi, karena ini adalah genosida mutlak terhadap Ukraina, anak-anak Ukraina, negara kita,” ucap Yermak.
https://www.kompas.com/global/read/2022/11/09/150100270/lewat-ktt-g20-ukraina-sampaikan-deportasi-paksa-anak-anak-ke-rusia