NEW YORK CITY, KOMPAS.com – AS menuding tentara bayaran Rusia mengeksploitasi sumber daya alam di Republik Afrika Tengah, Mali, Sudan, dan beberapa negara lain.
Tudingan tersebut dilontarkan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Kamis (6/10/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
Thomas-Greenfield menuturkan dalam rapat Dewan Keamanan PBB bahwa eksploitasi sumber daya alam itu dilakukan oleh tentara bayaran dari Grup Wagner.
Dia menuding, aksi yang dilakukan tentara bayaran itu digunakan untuk mendanai mesin perang Rusia di Afrika, Timur Tengah, dan Ukraina.
“Jangan salah, rakyat di seluruh Afrika membayar harga yang mahal atas praktik eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia dari Grup Wagner,” tutur Thomas-Greenfield.
Rapat di Dewan Keamanan PBB tersebut membahas pembiayaan untuk kelompok-kelompok bersenjata dalam perdagangan gelap sumber daya alam di Afrika.
Grup Wagner didirikan pada 2014 setelah Rusia mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengungkapkan keberatannya. Dia menuturkan, tudingan Thomas-Greenfield tersebut menimbulkan permasalahan.
Pasalnya, lanjut Nebenzia, Rusia mendukung mitra-mintranya di Afrika. Dia balik menuding bahwa tudingan itulah yang sebenarnya menjadi tujuan AS di Afrika.
“Ungkapan itu justru menunjukkan rencana dan tujuan mereka. Apa yang mereka butuhkan dari negara-negara Afrika,” ucap Nebenzia.
Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari, tepat ketika rivalitas antara Barat dengan Moskwa-China berada pada tingkat yang tinggi mengenai sumber daya alam, perdagangan, dan hubungan dengan Afrika.
Beberapa negara di Afrika mengkhawatirkan mereka menjadi korban dan digencet di tengah-tengah rivalitas geopolitik yang intens.
https://www.kompas.com/global/read/2022/10/07/183100070/as-tuding-tentara-bayaran-rusia-eksploitasi-sda-afrika-untuk-danai-mesin