Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OPEC+ Pangkas Produksi Minyak: Berkah Bagi Rusia, Barat Makin Rugi

LONDON, KOMPAS.com – OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi minyaknya hingga dua juta barel per hari pada Rabu (5/10/2022).

OPEC+, yang beranggotakan negara-negara pengekspor minyak ditambah Rusia, mengatakan bahwa pemangkasan produksi bertujuan untuk menstabilkan harga minyak dunia.

Di satu sisi, keputusan tersebut diperkirakan bakal mengerek harga minyak dunia. Bila demikian, langkah tersebut dinilai banyak pihak akan menguntungkan Rusia.

Sementara itu, Barat akan mendapatkan lebih banyak kerugian karena sudah mengalami lonjakan harga energi, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (7/10/2022).

Arab Saudi mengatakan, pemangkasan produksi minyak merupakan reaksi atas kenaikan suku bunga di Barat.

Pasalnya, menurut Arab Saudi, bank-bank sentral seperti Federal Reserve AS alias The Fed terlambat mengurangi likuiditas, memicu kenaikan dollar AS, dan membuat harga minyak jatuh.

Sementara itu, AS menuding OPEC+ berpihak pada Rusia. Washington menyebut keputusan itu picik dengan mengatakan bahwa dunia sudah menderita biaya energi yang tinggi karena invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Kamis, pengamat pasar minyak mengatakan bahwa berdasarkan penghitungan dan data produksi terbaru OPEC+, Rusia menjadi pihak yang paling banyak diuntungkan dari pemangkasan produksi minyak.

Moskwa tidak perlu mengurangi produksinya karena sudah tingkat produksinya jauh di bawah target yang disepakati.

Di satu sisi, Rusia diuntungkan dari harga minyak yang lebih tinggi sebagai imbas dari pemangkasan produksi minyak.

“Pemenangnya adalah Rusia sedangkan yang kalah adalah konsumen global yang tidak membutuhkan harga energi yang lebih tinggi untuk menghadapi perlambatan ekonomi,” kata Ole Hansen dari bank Saxo.

Kremlin mengatakan pada Kamis bahwa pemangkasan produksi minyak ditujukan untuk stabilisasi pasar.

Kremlin juga mengonfirmasi kredensial OPEC+ sebagai organisasi yang bertanggung jawab atas stabilitas pasar.

Pemotongan 2 juta barel per hari mewakili lebih dari 4 persen dari keseluruhan target produksi harian OPEC+ sebesar 43,8 juta barel.

Berdasarkan kesepakatan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC+, Rusia seharusnya mengurangi produksinya menjadi 10,5 juta barel per hari.

Jumlah tersebut hanya selisih 0,6 juta barel per hari di atas produksinya saat ini.

“Rusia tidak perlu memotong apa pun. Ini adalah berita positif bagi perusahaan minyak Rusia, yang akan mendapat manfaat dari harga yang lebih tinggi sambil menjaga produksi tetap stabil,” kata pialang BCS Express yang berbasis di Rusia.

Hansen memperkirakan, The Fed akan memperketat suku bunga lebih lanjut sebagai tanggapan atas pemangkasan produksi minyak.

Hal tersebut akan berimbas pada penguatan dollar AS lebih lanjut, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi, dan perlambatan ekonomi global yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Sementara itu, Norbert Rucker dari Julius Baer mengatakan bahwa ketegangan antara konsumen minyak dan produsen akan meningkat.

“Barat memiliki lebih banyak insentif untuk melonggarkan sanksi terhadap negara-negara paria seperti Venezuela atau Iran. China sebagai konsumen minyak terlihat tercabik-cabik di tengah lawan,” ucap Rucker.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/07/160100270/opec-pangkas-produksi-minyak-berkah-bagi-rusia-barat-makin-rugi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke