Dilansir Engadget, Pada Rabu (21/9/2022), demonstrasi di seluruh negeri telah berlangsung selama empat hari berturut-turut.
Protes dimulai selama akhir pekan setelah Mahsa Amini yang berusia 22 tahun meninggal dalam tahanan polisi moral Iran pada 16 September.
Dia ditangkap karena diduga melanggar aturan berpakaian ketat untuk wanita.
Menurut pengawas internet NetBlocks, dilansir Reuters, pemerintah Iran secara bertahap membatasi akses web di sebagian besar negara dalam beberapa hari terakhir.
Pemadaman listrik dimulai di Teheran dan bagian lain Iran ketika protes pertama kali pecah pada pekan lalu.
Pada malam 19 September, pemerintah memperluas pembatasan ke bagian-bagian provinsi Kurdistan barat.
Pada hari Rabu (21/9/2022), akses WhatsApp dan Instagram melalui salah satu penyedia internet utama negara itu tidak bisa terhubung.
Menurut NetBlocks, pembatasan saat ini adalah yang paling parah sejak 2019, ketika Iran menutup semua akses internet sebagai tanggapan atas protes bahan bakar.
Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar.
NetBlocks menunjukkan gangguan tersebut cenderung secara signifikan membatasi kemampuan orang-orang Iran untuk berkomunikasi secara bebas.
Secara teori, pemerintah Iran mungkin percaya bahwa membatasi akses internet akan mengurangi kemungkinan para pengunjuk rasa akan terus membesar.
Mereka bisa lebih mengorganisir dan memungkinkannya untuk lebih mengontrol narasi kematian Amini.
https://www.kompas.com/global/read/2022/09/22/123000470/protes-kematian-mahsa-amini-kian-meletup-iran-blokir-whatsapp-dan