Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Saudara Kembar Siam di Kepala Josie dan Teresa, 20 Tahun Setelah Pemisahan

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Dua saudara, yang terlahir kembar dempet di kepala hingga sempat diperkirakan tidak akan hidup lebih dari satu tahun, baru saja merayakan ulang tahun ke-21, diikuti dengan peringatan 20 tahun operasi pemisahan fisik mereka.

Josie Hull dan Teresa Cajas lahir menyatu di bagian kepala pada Juli 2001.

Keduanya menjadi berita utama di seluruh dunia setahun kemudian, ketika ahli bedah di Rumah Sakit Anak Mattel UCLA memisahkan mereka dalam operasi rumit pada Agustus 2002.

"Di mata dunia, (kondisi) mereka berdua dianggap menantang, tetapi mereka telah menyentuh begitu banyak kehidupan," kata ibu angkat Josie, Jenny Hull, kepada People.

Ulang tahun ini juga merupakan tonggak sejarah yang sangat besar untuk dirayakan keduanya.

Lahir dari pasangan Wenceslao dan Leticia Quiej-Alvarez di sebuah desa terpencil Guatemala pada 25 Juli 2001, Josie dan Teresa diperkirakan tidak akan hidup untuk melihat ulang tahun pertama mereka.

Kembar craniopagus - kembar siam yang menyatu di kepala - sangat jarang, terjadi pada satu dari setiap 2,5 juta kelahiran hidup.

Namun, dengan bantuan nirlaba Healing the Children, para suster dan orang tua kandung mereka diterbangkan ke Los Angeles. Di sana mereka menjalani operasi pemisahan selama 23 jam pada 5 Agustus 2002.

Dr Mark Urata, yang sekarang menjadi kepala bedah plastik dan rekonstruktif di Rumah Sakit Anak Los Angeles, berada di tim yang mengoperasi Josie dan Teresa lebih dari dua dekade lalu.

"Itu (operasi) sangat berisiko," katanya kepada People. Menurutnya, pada saat itu tingkat keberhasilan untuk kasus pemisahan serupa tidak besar.

Walaupun operasi itu berhasil, Teresa mengidap meningitis yang mematikan setelah si kembar kembali ke Guatemala.

Pada 2003, dia menghabiskan lima bulan keluar masuk rumah sakit dalam keadaan koma. Kondisi tersebut membuat tubuhnya cacat sehingga membutuhkan perawatan medis sepanjang waktu.

Josie bernasib lebih baik tetapi menderita “grand mal seizure” (jenis kejang yang melibatkan kehilangan kesadaran dan kontraksi otot hebat) dan menderita hidrosefalus (penumpukan cairan abnormal jauh di dalam otak).

Setelah diterbangkan dengan jet pribadi kembali ke AS, kebutuhan medis mereka kebanyakan ditanggung oleh asuransi.

Itu juga yang membuat orang tua mereka harus membuat keputusan yang memilukan, agar kedua saudara kembar ini tetap bersama keluarga angkat Amerika mereka, demi memastikan kelangsungan hidup mereka.

Jenny Hull mengadopsi Josie, sementara Werner dan Florie Cajas mengadopsi Teresa.

Si kembar tinggal terpisah dengan jarak 30 menit di daerah Los Angeles. Tetapi mereka masih bertemu satu sama lain, terapi fisik, dan perayaan khusus

Josie menggunakan alat bantu jalan dan dapat bersekolah di sekolah umum. Sedangkan Teresa tidak dapat bergerak atau berbicara dan bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus.

Namun, terlepas dari perbedaan mereka, mereka masih dekat satu sama lain.

"Aku mengaguminya," kata Josie tentang saudara kembarnya sebagaimana dilansir Daily Mail.

"Dia tidak bisa berjalan atau berbicara, tapi saya bisa mengerti dia dan dia bisa mengerti saya. Kami berkomunikasi melalui mata kami.”

Pada 2016, mereka merayakan Quinceañera dan keajaiban medis yang memisahkan mereka 14 tahun sebelumnya di sebuah pesta yang diselenggarakan di Children's Hospital Los Angeles.

Si kembar sama-sama lulus dari sekolah menengah masing-masing pada 2020.Mereka juga tetap dekat dengan orang tua kandung mereka, yang mereka ajak bicara setiap Minggu.

"Mereka benar-benar bangga pada kami berdua," kata Josie.

Josie juga terlibat dalam organisasi nirlaba Once Upon a Room, yang dimulai oleh ibu angkatnya ketika dia dan saudara perempuannya berusia 12 tahun.

Sebagai bagian dari organisasi, ia terbang ke seluruh negeri untuk mendekorasi kamar rumah sakit untuk pasien anak yang sedang berjuang melawan penyakit serius.

Saudara kembar itu merayakan ulang tahun ke-21 mereka bersama keluarga bulan lalu.

Josie mengenakan gaun “hot pink” untuk pesta, sementara Theresa mengenakan ungu pucat. Mereka berdua disuguhi kue ombré yang senada dengan warna gaunnya masing-masing.

https://www.kompas.com/global/read/2022/08/14/173100070/cerita-saudara-kembar-siam-di-kepala-josie-dan-teresa-20-tahun-setelah

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke