Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Presiden Bolivia Dinyatakan Bersalah Atas Upaya Kudeta

LA PAZ, KOMPAS.com - Mantan Presiden Bolivia Jeanine Anez dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, atas apa yang dikatakan jaksa sebagai “kudeta” untuk menggulingkan pendahulunya Evo Morales.

Dilansir dari BBC pada Sabtu (11/6/2022) Pengadilan memutuskan Anez, yang menjabat pada 2019-2020, bersalah karena membuat "keputusan yang bertentangan dengan konstitusi".

Anez telah berulang kali mengatakan bahwa dia adalah korban dari dendam politik.

Morales ketika itu akhirnya mundur dan melarikan diri dari Bolivia, setelah panglima militer mendesaknya untuk mundur, di tengah protes atas tuduhan kecurangan dalam pemungutan suara.

Anez (54 tahun), dihukum oleh pengadilan di La Paz pada Jumat (10/6/2022). Pengadilan mengatakan dia akan menjalani hukumannya di penjara wanita di kota.

Mantan presiden itu mengecam apa yang dia gambarkan sebagai penganiayaan politik oleh partai Sosialis Bolivia yang dipimpin Morales, Movimento Alternativa Socialista (MAS).

MAS menang telak dalam pemilihan presiden dan kongres pada 2020. Kondisi itu membuka jalan bagi Morales untuk kembali ke Bolivia dari Argentina, dan mengambil alih kepemimpinan partai.

Kolega Morales, Luis Arce, terpilih sebagai presiden, dan menekankan dalam sebuah wawancara dengan BBC bahwa dia akan menempuh jalur politiknya sendiri.

Sebagai senator paling senior, Anez menjadi presiden sementara setelah Morales melarikan diri.

Tapi anggota partai MAS menuduhnya, bersekongkol dengan polisi dan tokoh militer, dan merekayasa penggulingan Morales.

Jeanine Anez ditahan pada Maret 2021.

Setelah putusan Jumat (10/6/2022), pembelaan Anez mengatakan dia akan mengajukan banding ke organisasi internasional untuk mencari keadilan.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/12/181400270/mantan-presiden-bolivia-dinyatakan-bersalah-atas-upaya-kudeta

Terkini Lainnya

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke