Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lagi, Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam

GRAND RAPIDS, KOMPAS.com – Seorang pria kulit hitam ditembak mati di belakang kepalanya oleh seorang polisi di Grand Rapids, Michigan, AS.

Insiden tersebut terjadi pada 4 April dan video penembakan pria kulit hitam bernama Patrick Lyoya (26) tersebut dirilis pada Rabu (13/4/2022).

Video penembakan Lyoya merupakan salah satu dari empat video yang dirilis oleh Kepala Kepolisian Grand Rapids Eric Winstsrom.

Dalam video tersebut, Lyoya awalnya berlari dari petugas yang menghentikan mobilnya karena pelat nomornya tidak sesuai dengan kendaraan.

Kejar-kejaran terjadi hingga akhirnya Lyoya dan berkelahi dengan petugas polisi untuk memperebutkan taser, sebagaimana dilansir ABC.

Winstrom mengatakan, perkelahian mengenai Taser berlangsung sekitar 90 detik. Pada saat-saat terakhir, petugas polisi berada di atas Lyoya, dan berlutut untuk membuatnya takluk.

“Lyoya tertembak di kepala. Namun, itulah satu-satunya informasi yang saya miliki,” kata Winstrom.

Polisi negara bagian sedang menyelidiki penembakan itu.

“Saya berasal dari Chicago selama 20 tahun terakhir, saya sendiri telah menangani banyak penembakan polisi, jadi saya memiliki banyak pengalaman dalam hal ini,” ujar Winstorm.

Jaksa Chris Becker mengaku keberatan dengan perilisan sejumlah video tersebut. Namun, dia mengatakan Winstrom dapat bertindak sendiri.

Becker mengatakan, publik seharusnya tidak mengharapkan keputusan yang cepat mengenai kasus tersebut.

Manajer Kota Grand Rapids Mark Washington memperingatkan bahwa video itu akan mengarah pada kekagetan dam kemarahan masyarakat.

Lyoya, yang merupakan warga asli Republik Demokratik Kongo, memiliki dua anak perempuan dan lima saudara, kata Gubernur Michigan Gretchen Whitmer.

“Dia tiba di AS sebagai pengungsi bersama keluarganya yang melarikan diri dari kekerasan,”kata Whitmer.

Winstrom pekan lalu mengatakan bahwa dia menemui ayah Lyoya, Peter Lyoya, dan mereka berdua menangis.

“Saya mengerti sebagai seorang ayah. Ini menyayat hati," kata Winstrom kepada WOOD-TV.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/14/080100370/lagi-polisi-as-tembak-mati-pria-kulit-hitam

Terkini Lainnya

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke