Dilansir AFP, ini dilakukan dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah tekanan pada perusahaan barang konsumen top dunia setelah kritik dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Saham Nestle turun 1,3 persen pada 1236 GMT, setelah mencapai sesi terendah tak lama setelah berita tersebut.
Pernyataan itu terasa tidak biasa bagi produsen kaldu Maggi dan kopi Nescafe ini, yang selama beberapa dekade terus beroperasi di zona perang di seluruh dunia.
Zelensky selama akhir pekan memanggil beberapa perusahaan yang bertahan di Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Dia menuduh Nestle tidak memenuhi slogan "Makanan yang Baik, Kehidupan yang Baik".
Pada hari-hari menjelang komentarnya, Nestle telah menerima kritik online dari pembeli, aktivis, investor, dan tokoh politik.
Perusahaan sebelumnya mengatakan telah menghentikan ekspor dan impor yang tidak penting dari Rusia, menghentikan semua iklan, dan menangguhkan investasi modal.
Ia juga mengatakan tidak menghasilkan keuntungan di Rusia.
"Kami berdiri bersama rakyat Ukraina dan 5.800 karyawan kami di sana," kata Nestle, yang mengeklaim akan terus membayar karyawan Rusia.
Nestle selama beberapa dekade telah menjadi sasaran kritik oleh kelompok-kelompok aktivis dan pemerintah atas masalah-masalah termasuk manufaktur air kemasan perusahaan.
Keputusannya untuk tetap tinggal di Afrika Selatan selama apartheid, dan praktik pemasaran susu formula bayinya.
"Ada sejarah memprotes Nestle," kata Jaideep Prabhu, profesor pemasaran di Sekolah Bisnis Hakim Universitas Cambridge.
"Nestle jauh lebih terdepan dan tengah daripada P&G dan Unilever. Orang mengetahui bahwa mereka membuat produk tertentu. Logo Nestle sangat menonjol pada produknya."
https://www.kompas.com/global/read/2022/03/23/220000870/pasca-kritik-keras-zelensky-nestle-tangguhkan-sejumlah-merek-di-rusia