Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Jepang Lepas Cadangan Minyak 7,5 Juta Barrel

TOKYO, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Jepang Koichi Hagiuda pada Jumat (4/3/2022) mengatakan bahwa negaranya akan melepaskan 7,5 juta barrel minyak dari cadangan swasta.

Pelepasan cadangan minyak tersebut merupakan keputusan Jepang sebagai bagian dari langkah terkoordinasi yang dipimpin oleh Badan Energi Internasional (IEA).

Pada Selasa (1/3/2022), AS dan negara-negara anggota IEA lainnya sepakat untuk melepaskan total 60 juta barrel cadangan minyak.

Keputusan itu diambil untuk mengkompensasi gangguan pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters.

Terbaru, Exxon Mobil mengumumkan akan keluar dari proyek minyak dan gas Sakhalin-1 di Rusia.

Exxon Mobil mengumumkan hal tersebut sebagai akibat dari invasi Moskwa ke Ukraina.

Dari proyek tersebut, konsorsium Jepang memiliki 30 persen saham, sebagaimana dilansir Reuters.

Tokyo kemudian akan mengumpulkan informasi tentang rencana hengkangnya Exxon Mobil dari Sakhalin-1 untuk menilai dampaknya pada pasokan energi Jepang.

"Dengan struktur pasokan dan permintaan minyak mentah global menjadi tidak stabil, Sakhalin-1 adalah proyek penting bagi Jepang," kata Hagiuda.

Hagiuda menambahkan, Jepang sejauh ini mengimpor sekitar 90 persen minyak mentahnya dari Timur Tengah.

Dia menambahkan, mengingat sejumlah sanksi internasional yang telah diterima Rusia, Jepang akan mengambil langkah-langkah yang tepat sejalan dengan G7.

"Memperlakukan pasokan energi yang stabil dan keamanan energi sebagai kepentingan nasional yang harus dilindungi semaksimal mungkin," katanya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/04/160100270/imbas-invasi-rusia-ke-ukraina-jepang-lepas-cadangan-minyak-75-juta-barrel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke