Sementara itu, beberapa kota besar lainnya dikepung dari berbagai sisi, tetapi dapat terlindungi dan dipertahankan secara efisien.
"Tidak ada ancaman langsung bagi keamanan, tetapi satu kota diduduki dan saya berharap itu hanya satu," ujar Hamianin dalam konferensi pers virtual.
Kemudian dalam keterangan yang diterima Kompas.com dari Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia, disebutkan bahwa kota yang diduduki Rusia itu adalah Konotop.
"Situasi di Ukraina sekarang sangat dinamis dan berubah setiap beberapa jam, terutama karena serangan udara, pemboman, dan hantaman rudal," lanjut Hamianin.
"Tentara kami berhasil menembak jatuh beberapa helikopter, pesawat, dan juga beberapa rudal, tetapi beberapa di antaranya mengenai warga sipil dan obyek industri."
"Penerbangan Rusia dikendalikan dan dipandu oleh pesawat A-50 yang dikerahkan dari wilayah Minsk di wilayah udara Belarus dan Republik Otonomi Crimea yang diduduki sementara," terangnya.
"Untuk mengintimidasi penduduk Ukraina, musuh semakin memilih untuk menghancurkan infrastruktur dan perumahan sipil."
Rusia kalah di Chernihiv, Kharkiv, dan Valuykiv
Pasukan Rusia menghadapi perlawanan sengit Ukraina di Chernihiv sehingga tak mampu menguasainya. Rusia lalu melewati kota itu untuk menuju Kiev.
Kemudian di selatan, Rusia melancarkan agresi untuk menduduki Melitopol.
Di dalam Donetsk, Rusia belum berhasil mencapai batas administratif wilayah itu beserta Luhansk, tetapi terus menembaki Operasi Pasukan Gabungan.
Rusia juga kalah di Kharkiv dan Valuykiv. Pasukan Pertahanan Ukraina terus melakukan pertempuran defensif.
Pesawat militer Rusia juga jatuh di Cherkasy, tetapi pilotnya melontarkan diri.
Perang Rusia vs Ukraina hingga Jumat (25/2/2022) telah menewaskan 137 tentara Ukraina, sedangkan 360 lainnya luka-luka.
https://www.kompas.com/global/read/2022/02/25/181500970/rusia-kalah-di-3-kota-ukraina-tapi-duduki-konotop-dan-kepung-kota-lainnya