Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Imlek dan Kemeriahannya

KOMPAS.com - Masyarakat China/Tionghoa di seluruh dunia memperingati Imlek sebagai sebuah perayaan.

Menurut Kalender Gregorian, tahun baru Imlek jatuh di tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Imlek, yang merupakan hari besar agama Khonghucu, dalam sejarahnya pertama kali dilakukan para petani China untuk menyambut pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.

Petani dan nelayan memang bergantung pada alam. Mereka menandai kapan musim dingin akan berganti ke musim semi demi menentukan waktu mulai bercocok tanam atau melaut.

Pergantian musim ini kemudian menjadi salah satu hari penting yang patut dirayakan masyarakat China saat itu karena dipercaya dapat memberikan rezeki.

Setiap musim semi datang, mereka memiliki kebiasaan mengucapkan Sin Cin Kiong Hi atau "Selamat Musim Semi Baru".

Perayaan yang disebut Sin Cia atau Festival Musim Semi ini berlangsung dari tanggal 1 bulan pertama (1 Cia Gwee) dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama (15 Cia Gwee).

Berbagai kegiatan yang dilakukan sepanjang perayaan itu adalah sembahyang, makan bersama keluarga, berkumpul bersama kerabat, hingga perayaan Cap Go Meh.

Versi lain menyebut bahwa Imlek dirayakan untuk memeringati lahirnya Maha Dewa Giok Hong Sian Tee, yang dipercaya orang Tionghoa paling berkuasa di seluruh alam semesta.

Imlek memakai Kalender China, yang merupakan sistem penanggalan tertua yang masih digunakan hingga saat ini.

Kalender yang diciptakan Kaisar Huang Di (2697-2597 SM) ini menggunakan patokan pergerakan bulan dan matahari semu dalam mengelilingi Bumi.

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/01/150000870/sejarah-imlek-dan-kemeriahannya

Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke