Awal Mula Menyantap KFC jadi Tradisi Natal di Jepang

TOKYO, KOMPAS.com - Menyantap KFC saat Natal telah menjadi semacam tradisi di Jepang.

Jaringan tersebut meluncurkan kampanye Natal pertamanya pada bulan Desember 1974, dan terus melakukannya setiap tahun di semua gerainya secara nasional.

Pada tahun 2018, KFC Jepang membukukan penjualan tertinggi sepanjang masa, sekitar 68 juta dollar AS selama lima hari, dari 21 hingga 25 Desember.

Ini sekitar 10 persen dari omset tahunannya sepanjang tahun.

Dilansir News Station Now, restoran cepat saji Amerika ini telah menjadi budaya Natal Jepang sejak tahun 1970-an.

Saat Natal, pelanggan sekitar 10 kali lebih banyak dari biasanya.

Meskipun populasi Jepang hanya sekitar 1 persen yang beragama Kristen, hari raya tersebut merupakan hal yang besar.

Lalu mengapa KFC bisa masuk dalam tradisi Natal masyarakat Jepang?

Cerita awalnya memiliki versi yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa Takeshi Okawara, yang mengelola KFC pertama di Jepang, secara tidak sengaja memasarkan ayam sebagai hidangan Natal tradisional Amerika.

Teori lain menyebut ada seorang pengantar KFC dalam pakaian Santa Claus, yang lantas membuat kesan saat mengantar hidangan di taman kanak-kanak.

Sekolah lain pun mulai ikut memasan pesanan KFC mereka sendiri, menginspirasi perusahaan untuk memasarkan produknya dengan tema Natal.

Tapi menurut KFC Jepang, semuanya berawal dari tahun 1974 setelah seorang anggota tim penjualan KFC Jepang mendengar seorang pelanggan asing mengeluh karena tidak bisa mendapatkan kalkun dan merasa tak puas dengan ayam goreng untuk Natal.

Dari ucapan yang terdengar itu, lahir kampanye "Kentucky untuk Natal" pertama kalinya.

Ceritanya berlanjut, dan tradisi itu hidup hingga hari ini.

Makanan biasanya datang dengan sebotol anggur dan dipasarkan ke orang dewasa yang mengadakan pesta Natal.