GUWAHATI, KOMPAS.com – Sedikitnya 14 warga sipil dan satu personel keamanan tewas ketika pasukan India melancarkan serangan di Negara Bagian Nagaland.
Mereka menjadi korban salah sasaran dari operasi pasukan India yang menargetkan kelompok pemberontak di wilayah terpencil sebagaimana dilansir Reuters.
Menteri Dalam Negeri India Amit Shah mengaku sedih mendengar tewasnya warga sipil dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021).
Kepala Menteri Nagaland Neiphiu Rio mengatakan kepada Reuters bahwa investigasi mengenai insiden memilukan tersebut akan diluncurkan.
Rio menuturkan, mereka yang terbukti bersalah bakal dihukum. Dia menambahkan, insiden tersebut merupakan kegagalan intelijen.
Penduduk setempat di Nagaland sering menyebut pasukan India salah menargetkan penduduk setempat yang tidak bersalah dalam operasi kontra-pemberontakan.
Insiden itu terjadi di sekitar Desa Oting di Distrik Mon, yang berbatasan dengan Myanmar, dalam operasi kontra-pemberontakan yang dilakukan oleh personel Assam Rifles.
Penembakan dimulai ketika sebuah truk yang membawa 30 atau lebih pekerja tambang batu bara melewati area kamp Assam Rifles.
Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Assam Rifles mendapat masukan intelijen tentang beberapa gerakan milisi di daerah itu.
“Dan saat melihat truk, mereka menduga para penambang itu sebagai pemberontak dan melepaskan tembakan, menewaskan enam pekerja," kata pejabat senior polisi tersebut yang meminta namanya disamarkan.
Polisi tersebut menambahkan, setelah berita penembakan itu menyebar di desa, ratusan warga suku langsung mengepung kamp tentara.
“Mereka membakar kendaraan Assam Rifles dan bentrok dengan polisi menggunakan senjata sedanya,” imbuhnya.
“Personel Assam Rifles lantas membalas serangan. Sebanyak delapan warga sipil dan seorang anggota keamanan termasuk di antara mereka yang tewas,” sambungnya.
https://www.kompas.com/global/read/2021/12/05/140245870/tentara-india-salah-sasaran-tewaskan-14-warga-sipil-awalnya-targetkan