Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesaksian Penumpang Selamat dalam Kebakaran Bus di Bulgaria yang Tewaskan 46 Orang

SOFIA, KOMPAS.com - Penumpang selamat dari kebaran bus di Bulgaria, memecahkan jendela setelah kobaran api terlihat menyambar di kendaraan.

Melansir BBC pada Rabu (24/11/2021), 7 orang selamat dalam kebaran bus di Bulgaria yang dipenuhi turis yang sebagian besar orang Makedonia.

Bus menabrak penghalang jalan dan terbakar saat dalam perjalanan dari Istanbul di Turki menuju Makedonia Utara.

Ada 12 anak dari 46 orang yang meninggal dalam kebakaran bus tersebut, di antaranya anak kembar laki-laki berusia 4 tahun.

Hanya 4 pria dan 3 wanita yang selamat dalam tragedi kebaran bus, yang terjadi di jalan raya barat daya ibu kota Bulgaria, Sofia, pada Selasa pagi (23/11/2021).

Kebakaran bus itu membuat banyak orang di Bulgaria dan Makedonia Utara terkejut dan bersedih, sehingga ditetapkan 3 hari berkabung nasional.

Perdana Menteri Makedonia Zoran Zaev menggambarkan kebakaran bus itu sebagai kecelakaan "mengerikan".

"Saya bertemu dengan korban luka di sebuah rumah sakit di Bulgaria. Hati saya hancur ketika mendengar tangisan seorang ayah yang kehilangan anaknya," kata Zaev kepada BBC.

Zoran Zaev mengatakan dia telah berbicara dengan salah satu korban, yang mengatakan kepadanya bahwa penumpang tertidur ketika suara ledakan membangunkan mereka.

"Mereka berhasil memecahkan salah satu jendela dan menyelamatkan beberapa orang. Sayangnya, sisanya tidak berhasil diselamatkan," terang Zaev kepada wartawan.

Penyebab tragedi kebakaran bus itu tidak segera jelas. Pejabat Bulgaria mengatakan bus membelok dari jalan raya dan merusak penghalang jalan sepanjang 50 meter.

Namun belum diketahui apakah bus tersebut terbakar sebelum atau sesudah kecelakaan. Tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kebakaran bus itu.

Gambar-gambar setelahnya menunjukkan bagian jalan di mana penghalang tabrakan telah rusak dan bus hangus dilalap api.

Wali kota dari desa terdekat Pernik mengatakan jalan tol dalam kondisi buruk di bagian itu dan sering terjadi kecelakaan di daerah itu.

Bus yang terbakar itu dalam perjalanan kembali ke ibu kota Makedonia Utara, Skopje, setelah liburan akhir pekan di Istanbul.

Perjalanan bus tampaknya sebagai bagian dari konvoi 4 bus dan berhenti di sebuah pompa bensin dekat Sofia sekitar satu jam sebelum kecelakaan.

Bus lainnya, yang beberapa menit di depan bus yang terbakar, kembali ke Makedonia Utara dengan selamat.

Kehilangan anggota keluarga

Seorang pria mengatakan kepada surat kabar Sloboden Pecat bahwa 10 kerabatnya tewas dalam tragedi kebakaran bus tersebut.

"Saya kehilangan seluruh keluarga saya dalam kebakaran itu," kata pria tersebut seperti dikutip.

Lima siswa di sebuah sekolah dasar di Skopje dan pasangan muda yang akan menikah juga termasuk di antara penumpang yang tewas, kata media Makedonia.

Laporan Makedonia mengatakan, Gazmend Ukali (27 tahun) dan Albina Beluli (23 tahun) dari kota barat laut Tetovo, telah pergi ke Istanbul untuk merayakan ulang tahun Ukali.

Menteri luar negeri Albania mengindikasikan bahwa sebagian besar, penumpang bus yang terbakar adalah etnis Albania dari Makedonia Utara.

Adnan Yasharovski mengatakan putrinya yang berusia 16 tahun, Zuleikha, meneleponnya untuk mengatakan bahwa dia selamat dari tragedi kebakaran bus itu.

Yasharovski mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia pergi ke Sofia untuk menjenguk putrinya di rumah sakit.

"Dia menangis. Tangannya terbakar, tapi tidak apa-apa," katanya, di luar rumah sakit.

"Dia tidak banyak bicara, dia hanya menangis dan dia kaget," terang sang ayah.

Bus yang terbakar di Bulgaria itu milik Besa Trans, perusahaan travel yang menyelenggarakan perjalanan di Eropa.

Beberapa jam setelah tragedi kebakaran bus, kerabat orang-orang yang bepergian ke Turki dengan Besa Trans pekan lalu berkumpul di luar kantor perusahaan di Skopje, dengan cemas mencari informasi.

Perdana Menteri sementara Bulgaria Stefan Yanev menggambarkan insiden kebakaran bus itu sebagai "tragedi besar".

"Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kejadian tragis ini dan kita bisa mencegah kejadian serupa di masa depan," kata Stefan Yanev kepada wartawan saat mengunjungi lokasi kecelakaan.

Kepala layanan investigasi Bulgaria Borislav Sarafov mengatakan "kesalahan manusia oleh pengemudi atau kerusakan teknis adalah dua versi awal dari kecelakaan itu".

Sarafov mengatakan kepada wartawan bahwa tampaknya dua orang pengemudi bus tewas dalam kebakaran itu, sehingga tidak ada yang bisa membuka pintu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/24/072703670/kesaksian-penumpang-selamat-dalam-kebakaran-bus-di-bulgaria-yang-tewaskan

Terkini Lainnya

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke