Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diterpa Gelombang Keempat Covid-19, Eropa Terancam Lockdown Saat Natal

Kasus infeksi virus corona melejit di sejumlah negara. Salah satunya Inggris yang melaporkan lebih dari 45.000 penularan dalam sehari.

Kemudian di Jerman, data mutakhir menunjukkan mereka mengalami 65.000 kasus baru dalam 24 jam. Austria mencatatkan rekor harian dengan 15.145 kasus.

Menghadapi lonjakan corona, Kanselir Jerman Angela Merkel mengumumkan pembatasan bagi warga yang belum divaksin.

Tetangganya Austria juga memutuskan membarikade mereka yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, dilansir Daily Mirror Jumat (19/11/2021).

Dampaknya, ratusan orang berunjuk rasa di depan Kedutaan Austria di Paris, Perancis. Mereka takut negara itu juga ikut-ikutan membatasi pergerakan penduduknya.

Presiden Emmanuel Macron menanggapi dengan menyatakan pihaknya tidak perlu melakukan lockdown bagi yang belum divaksin.

Sebabnya dalam wawancara dengan La Voix du Nord, Macron yakin izin sehat yang dikeluarkan pemerintah mampu menekan penyebaran virus corona.

The Telegraph mengabarkan, Badan Obat-obatan Eropa (EMA) menyalahkan publik yang belum divaksin, dan merajalelanya varian Delta.

"Saat ini, kita berada di situasi yang kami sebut sebagai gelombang keempat," jelas Dr Marco Cavaleri dari EMA.

Mereka menyerukan supaya publik bersedia mendapatkan suntikan penguat (booster) supaya menjangkau warga yang masih skeptis.

"Belum terlambat saat ini bagi yang ingin mendapatkan dosis pertama," kata Merkel kongres wali kota se-Jerman.

Salah satu perempuan berpengaruh Eropa tersebut mendesak perlunya upaya nasional dalam mendistribusikan vaksin.

Dia meminta supaya publik memperoleh suntikan penguat, karena kekebalan vaksin hanya bertahan enam bulan.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/20/131253570/diterpa-gelombang-keempat-covid-19-eropa-terancam-lockdown-saat-natal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke