Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Perintahkan Warganya Menimbun Makanan dan Kebutuhan Pokok Sehari-hari

BEIJING, KOMPAS.com - China memberitahu warganya untuk menimbun makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya, setelah banjir dan penguncian virus corona memicu kekhawatiran akan kekurangan barang-barang penting.

Arahan kementerian perdagangan China pada Senin (1/11/2021) menimbulkan kekhawatiran di media sosial domestik, bahwa hal itu mungkin dipicu oleh meningkatnya ketegangan dengan Taiwan.

Beberapa berspekulasi Beijing memberlakukan tindakan darurat sebagai persiapan untuk menyerang Taiwan.

Negara pulau itu memiliki pemerintahan demokratisnya sendiri. Tetapi Beijing bersikeras bahwa itu adalah bagian dari wilayahnya dan dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan tekanan atas masalah tersebut.

Beberapa orang mengatakan orang-orang bergegas untuk menimbun beras, minyak goreng, dan garam.

"Begitu berita ini keluar, semua orang tua di dekat saya menjadi gila karena panik membeli di supermarket," tulis seorang pengguna di Weibo yang mirip Twitter di China melansir Daily Mail.

Alasan perintah penimbunan

Pemerintah biasanya melakukan upaya ekstra untuk meningkatkan pasokan sayuran segar dan daging babi sebelum hari raya terpenting China, Tahun Baru Imlek, yang pada 2022 jatuh pada awal Februari.

Namun tahun ini upaya tersebut menjadi lebih mendesak, karena pengaturan pasokan menjadi lebih menantang saat ini.

Banjir yang terkait dengan pemanasan global telah menewaskan ratusan orang dan menghancurkan rumah, sementara harga sayuran meningkat di China.

Pada awal Oktober, cuaca ekstrem termasuk angin puting beliung menghancurkan tanaman di Shandong, daerah penghasil sayuran terbesar di negara itu.

Provinsi Henan, yang dikenal sebagai keranjang roti China, juga dilanda hujan deras selama musim panas.

Sementara itu, ketika wabah kasus Covid-19 membentang dari barat laut ke timur laut negara itu, pihak berwenang memberlakukan lockdown Covid-19 yang ketat.

Tanggapan itu menyebabkan potensi gangguan hingga keterlambatan pada pengiriman.

Sebagai tanda bahwa pemerintah menjadi semakin prihatin atas kekurangan makanan, pihak berwenang China baru-baru ini menghidupkan kembali kampanye anti-sampah makanan, yang pertama kali diluncurkan tahun lalu.

Media lokal juga baru-baru ini menerbitkan daftar barang yang direkomendasikan untuk disimpan di rumah termasuk biskuit dan mie instan, vitamin, radio, dan senter.

Tanggapan publik memaksa media pemerintah pada Selasa (2/11/2021) mencoba menenangkan ketakutan dan mengklarifikasi pernyataan kementerian.

The Economic Daily, surat kabar yang didukung Partai Komunis, mengatakan kepada warganet untuk tidak memiliki “imajinasi yang terlalu aktif”. Tujuan arahan itu disebut untuk memastikan warga tidak lengah jika ada penguncian Covid-19 di daerah mereka.

People's Daily mengeklaim kementerian mengeluarkan pemberitahuan seperti itu setiap tahun. Tetapi instruksinya diberikan lebih awal tahun ini, karena bencana alam, lonjakan harga sayuran dan kasus Covid-19 baru-baru ini.

Lonjakan harga pangan China

Pernyataan kementerian pada Senin (1/11/2021) malam mendesak pemerintah setempat melakukan pekerjaan dengan baik dalam memastikan pasokan dan harga yang stabil, dan untuk memberikan peringatan dini dari setiap masalah pasokan.

Pekan lalu, harga mentimun, bayam, dan brokoli naik lebih dari dua kali lipat dari awal Oktober.

Bayam lebih mahal daripada beberapa potongan daging babi yang dijual 16,67 yuan (Rp 37.387) per kg, menurut indeks harga sayuran di Shouguang, pusat perdagangan di Shandong.

Meskipun harga telah mereda dalam beberapa hari terakhir, para ekonom memperkirakan kenaikan inflasi harga konsumen tahun-ke-tahun yang signifikan untuk Oktober, pertama kali dalam lima bulan.

Pandemi telah membawa peningkatan fokus pada ketahanan pangan. Pemerintah Beijing menyusun undang-undang ketahanan pangan dan menguraikan upaya baru untuk mengekang limbah makanan.

Kementerian perdagangan China mengatakan pemerintah setempat harus membeli sayuran yang dapat disimpan dengan baik sebelumnya, dan juga memperkuat jaringan pengiriman darurat.

Informasi tentang harga dan penawaran dan permintaan komoditas harus dirilis pada waktu yang tepat untuk menstabilkan ekspektasi masyarakat, tambahnya.

China juga berencana melepaskan cadangan sayuran 'pada waktu yang tepat', untuk melawan kenaikan harga, menurut laporan TV pemerintah pada Senin (1/11/2021) malam.

Tidak jelas sayuran apa yang disimpan China dan seberapa besar cadangannya.

Badan perencanaan negara telah menyerukan penanaman kembali sayuran tepat waktu, mendesak pemerintah daerah untuk mendukung produk yang tumbuh cepat, menurut laporan itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/03/164025570/china-perintahkan-warganya-menimbun-makanan-dan-kebutuhan-pokok-sehari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke