Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rencana Badan PBB Kembalikan Mata Pencaharian Warga Afghanistan

KABUL, KOMPAS.com - Program Pembangunan PBB (UNDP) meluncurkan sebuah rencana untuk membantu jutaan warga Afghanistan yang telah kehilangan mata pencaharian di tengah gejolak politik selama ini, untuk mendapatkan kembali kemampuan mencari nafkah dan memberi makan keluarga mereka.

Kecepatan dan tingkat kemorosatan ekonomi Afghanistan seperti terjun bebas sejak Taliban menguasai negara itu pada pertengahan Agustus 2021. Yang paling terkena dampak adalah 38 juta orang di negara itu, banyak di antaranya tidak dapat menghidupi diri sendiri.

Penilaian terbaru Program Pembangunan PBB (UNDP) memperkirakan 97 persen rumah tangga di Afghanistan bisa berada di bawah garis kemiskinan pada awal hingga pertengahan 2022, jika krisis politik dan ekonomi di negara itu tidak segera ditangani, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Jumat (22/10/2021). 

“Kita harus turun tangan. Kita harus menstabilkan ekonomi rakyat, selain menyelamatkan nyawa dalam waktu dekat. Kita juga harus menyelamatkan mata pencaharian karena jika tidak, kita akan menghadapi keadaan selama musim dingin ini sampai tahun depan di mana jutaan orang Afghanistan tidak dapat tinggal di daerah mereka, di rumah mereka, di desa mereka, dan bertahan hidup," katanya.

UNDP telah membentuk Dana Abadi Khusus bagi Afghanistan untuk melindungi hasil pembangunan yang dicapai dengan susah payah selama 20 tahun terakhir.

Negara-negara lain dapat menyalurkan dana untuk sejumlah proyek pembangunan dan program mata pencaharian tertentu melalui program tersebut.

Kanni Wignaraja, Asisten Sekretaris Jenderal dan Direktur Biro Regional untuk Asia Pasifik, mengatakan dana tersebut akan langsung didistribusikan kepada kelompok-kelompok komunitas dan anggota masyarakat.

“Dana ini akan menyediakan uang tunai bagi kegiatan untuk mendukung proyek-proyek kecil pekerjaan umum. Seperti dikatakan Achim, itu akan memberikan penghasilan dasar sementara bagi mereka yang paling rentan, termasuk orang tua dan difabel," kata Wignaraja.

Program itu juga bekerjasama dengan sejumlah badan PBB, mitra-mitra dari LSM internasional dan nasional yang ada di lapangan," lanjutnya.

UNDP memperkirakan 667 juta dollar AS (Rp 9,5 triliun) diperlukan untuk menutupi biaya kegiatan mata pencaharian bagi 4,5 juta warga Afghanistan pada tahun pertama.

Ia berharap dapat melipatgandakan jumlah penerima manfaat pada tahun kedua, jika badan itu mampu menggandakan jumlah dana pembangunan.

Badan tersebut menyatakan peluncuran Trust Fund (dana abadi) itu merupakan awal yang baik, dengan kontribusi sebesar 50 juta euro (Rp 828 miliar) dari pemerintah Jerman.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/23/081823470/rencana-badan-pbb-kembalikan-mata-pencaharian-warga-afghanistan

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke