SANAA, KOMPAS.com – Pemberontak Houthi di Yaman pada Minggu (17/10/2021) mengeklaim telah merebut beberapa wilayah di dua provinsi yang kaya energi, Shabwa dan Marib.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan, pasukan Houthi telah merebut tiga distrik di Shabwa dan dua distrik di Marib.
Padahal, Marib adalah benteng terakhir pemerintah Yaman yang didukung pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di utara negara tersebut.
Di sana juga terdapat ratusan ribu orang pengungsi yang terlantar sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Luar Negeri AS lantas mengutuk eskalasi yang dilancarkan pemberontak Houthi di Marib.
Marib memiliki ladang gas terbesar Yaman. Sementara Shabwa memiliki beberapa ladang minyak dan satu-satunya terminal gas alam cair di negara itu.
Pemerintah dan penduduk setempat mengonfirmasi bahwa Houthi sekarang menguasai tiga distrik di Shabwa yakni Assilan, Bayhan, dan Ain.
Sementara dua distrik di Marib yang telah dikuasai Houthi adalah Al-Abdiyah dan Harib.
Reuters melaporkan pertempuran masih berkecamuk di Al-Jubah dan Jabal Murad di Marib.
Pengambilalihan tersebut membuat pemerintah Yaman tinggal menguasai ibu kota Marib yakni Marib City dan satu distrik lainnya di provinsi Marib.
Pemerintah Yaman, yang masih diakui secara internasional, kini berbasis di selatan negara tersebut.
Houthi menggulingkan pemerintah Yaman dari kekuasaannya di ibu kota Yaman, Sanaa, pada akhir 2014.
Sarea mengatakan, pasukan Houthi akan terus "membebaskan dan membersihkan" Marib dan meminta pasukan di Marib City untuk keluar.
Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015.
Tetapi, perang saudara di Yaman telah mengalami kebuntuan militer selama bertahun-tahun.
Prang saudara di sana juga telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan.
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/18/053000870/pemberontak-houthi-taklukkan-lebih-banyak-wilayah-di-yaman