Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Sinovac dan Kisah di Baliknya

KOMPAS.com – Lengan tangan dan suntikan. Awalnya terasa sedikit menakutkan, tapi saat ini sudah jadi kewajaran.

Program vaksinasi di seluruh dunia memang terus berlanjut. Di Indonesia, vaksinasi diawali memakai vaksin buatan Sinovac.

Jenis vaksin memang beragam. Tapi Sinovac yang memang jadi vaksin pertama yang disuntikkan di Indonesia, memang lebih dikenal.

Lalu, seperti apa seluk beluk vaksin ini?

Seperti pernah diulas Kompas.com, vaksin Sinovac sebenarnya bernama CoronaVac.

Vaksin ini dibuat di China dan dikembangkan perusahaan swasta bernama Sinovac.

Secara singkat, CoronaVac bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang dapat melawan virus Corona SARS-CoV-2.

Antibodi yang terbentuk ini kemudian menempel pada protein virus yang disebut spike proteins.

Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan pengambilan sampel virus Covid-19 dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, akhirnya satu sampel dari China menjadi dasar pembuatan vaksin CoronaVac.

Selanjutnya, para peneliti menumbuhkan sampel virus Covid-19 tersebut di sel ginjal monyet.

Mereka menyiram virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton. Senyawa tersebut menonaktifkan virus Covid-19 dengan terikat pada gennya.

Hal ini menyebabkan virus Covid-19 tidak bisa lagi bereplikasi, tetapi protein mereka tetap utuh.

Para peneliti kemudian menarik virus yang sudah tidak aktif itu dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan.

Senyawa ini merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

Penggunaan adjuvan dalam kandungan vaksin juga bertujuan mengurangi efek samping dalam tubuh seseorang, seperti demam, menggigil, dan nyeri pada bagian tubuh tertentu.

Penggunaan virus yang tidak aktif dalam penemuan vaksin memang sudah digunakan selama lebih dari satu abad.

Di era 1950-an, Jonas Salk menggunakan virus yang dinonaktifkan untuk membuat vaksin polio.

Cara ini juga menjadi langkah dasar untuk penemuan vaksin rabies dan hepatitis A.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/17/161437370/vaksin-sinovac-dan-kisah-di-baliknya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke